Listed Articles

Lion Air Operasikan 60 Pesawat, Kapasitas Naik 27%

Oleh Admin
Lion Air Operasikan 60 Pesawat, Kapasitas Naik 27%

Lion Air terus mengalami peningkatan jumlah penumpang sejak berdir tahun 1999 dan mulai resmi beroperasi pada Juli 2000 dengan rute Jakarta-Pontianak. “Waktu itu Pontianak pasar yang bagus,” kata Edward Sirait, Direktur Umum Lion Air. Padahal, kala itu pasar sedang turun karena krisis moneter. Uniknya, penerbangan swasta yang ditawarkan Lion Air justru diminati masyarakat. Kini, armada yang dioperasikan sebanyak 60 pesawat dengan kapasitas yang meningkati 25-27%.

Namun, menurut Edward, kenaikan jumlah penumpang Lion Air bukan karena kapasitas bertambah saja tetapi juga karena penumpang nasional bertambah. “Sehingga load factor kami ada peningkatan dibandingkan tahun lalu. Jika tahun 2009 load factor Lion Air 85% maka tahun 2010 mencapai 87%.

Tahun 2010, Lion Air mengeluarkan lagi 4 rute baru dan menambahkan frekuensi. Rute baru itu adalah Jogjakarta-Balikpapan, Palangkaraya -Surabaya, Tarakan – Balikpapan, dan Tarakan – Cengkareng.

“Kami tidak pernah manargetkan kuantitas dalan hal jumlah penumpang. Karena pendekatan Lion Air berbeda. Kalau menggunakan pola single tarif kami harus manargetkan jumlah penumpang, karena yang lainnya bersifat ceteris paribus,” ujar Edward lagi.

Lion Air menggunakan strategi kombinasi 12 kelas harga sehingga tidak tahu penumpangnya menjadi berapa pertumbuhannya.Yang menjadi target bagi Lion Air adalah agar penerbangan ini tidak merugi per sektor. ”Katakanlah penumpang ada 200, duitnya bisa 200. Sedangkan kalau penumpangnya 150, duitnya bisa juga 200. Kalau single tarif kan tidak bisa,”katanya.

Pendekatan marketing yang digunakan inilah yang menjadikan Lion Air tidak menjadikan jumlah penumpang yang ditargetkan menjadi goals. “Berapa uang yang harus didapat dalam setiap sektor rute? Nanti dengan cost seperti itu dan target uang itu kemudian kami memberi tugas ke bagian marketing,”katanya.

Berbicara mengenai 12 kelas harga, Edward mengatakan bahwa harga itu dari kelas luxury hingga kelas yengki, tetapi tetap tidak boleh melebihi batas atas yang sudah ditetapkan. “Misalnya Jakarta-Surabaya batas atasnya adalah Rp 900 ribu, sedangkan bisa beli Rp 350 ribu. Tapi tidak mungkin bisa beli di atas Rp 900 ribu. Di situ bagian marketing diberikan kesempatan bermain,”katanya.

Jadi saat hari raya bila Edward ditanya apakah harga tiket naik atau tidak, maka dia akan menjjawab tidak akan naik. Karena menurutnya, akan naik jika batas atas diubah kecuali pemerintah memberikan tuslah,”katanya. Edward hanya menutup sebagian tarif terendahnya, sehingga nilai transaksinya yang akan naik.

Berbicara mengenai pertumbuhan yang pesat, Edward mengatakan ada yang harus dipahami dalam melihat Lion Air. Apabila melihat jumlah penumpang diangkut benar mengalami kenaikan, tetapi pertumbuhan itu karena memang Lion Air menambahkan kapasitas. “Tetapi apabila dilihat dari produktivitas atau load factor mungkin iya, tetapi tidak sefantastis yang orang pikir. Jumlah penumpangnya memang fantastis. Dulu dari 9 juta, naik 12 juta, 14 juta hingga 18 juta,” jelasnya. (EVA)

# Tag


    © 2023-2024 SWA Media Inc.

    All Right Reserved