Berita BCA Berita BCA

Hubungkan Toko Daring dengan Konsumen Lewat Agen

Hubungkan Toko Daring dengan Konsumen Lewat Agen

Salah satu solusi untuk berdagang dengan modal awal yang tak terlalu besar adalah berdagang secara daring (online). Bila tak mau repot lagi, kamu bisa mencoba platform yang sudah ada, misalnya dengan Kudo (kios untuk dagang online).

“Platform ini memungkinkan orang menjadi pengusaha digital. Kemudian, pedagang bisa membuat transaksi ritelnya menjadi digital. Tak hanya itu, Kudo mampu mengubah mereka yang belum melek teknologi untuk bisa berbelanja daring,” papar CTO Kudo Sukan Makmuri.

Sukan melanjutkan, agen menjadi pihak penting yang menghubungkan toko daring dengan konsumen offline. Terlebih lagi, kata Sukan, e-commerce di Indonesia masih dalam tahap bayi. Buktinya, penjualan ritel dari kanal daring di Indonesia mencapai kurang dari 1%.

CTO Kudo Sukan Makmuri

CTO Kudo Sukan Makmuri

Berbeda dengan Tiongkok, porsinya mencapai 12%, Korea Selatan 10%, dan Amerika Serikat 7%. “Hal ini disebabkan banyak warga Indonesia yang belum melek teknologi, tak memiliki kartu kredit dan belum reedukasi soal transaksi daring,” ungkapnya.

Untuk transaksi pun, guna mendapat kepercayaan dan memastikan barang yang dibeli konsumen sampai, Kudo menerapkan sistem deposit. Jadi, barang tidak akan dikirim bila agen belum melakukan transfer.

“Bila agen sudah mentransfer, Kudo akan meneruskan pesanan dengan toko dan agen bisa mendapat bagiannya,” paparnya.

Baru-baru ini, Kudo juga berhasil mendapat pendanaan 8 digit dari Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK) Group untuk ekspansi ke berbagai wilayah pedesaan dan perkotaan di Indonesia dan membangun jaringan agen KUDO.

Saat ini, Kudo sudah melayani akses lebih dari 1 juta orang yang sebelumnya tak bisa berbelanja secara daring. “Kami memiliki target memiliki kurang lebih 100 ribu agen di seluruh propinsi di Indonesia pada kuartal 3 tahun ini,” katanya.

Para agen bisa memiliki toko digital lewat aplikasi Kudo dan menjual produknya, mulai dari ponsel, pulsa isi ulang, pulsa listrik, tiket dan produk lain. Dari penjualan tersebut, agen bisa mendapatkan komisi yang besarnya tergantung jenis produk yang mereka jual, berkisar dari Rp 5 ribu – Rp 20 ribu atau 5%-20% dari harga produk.

“Kami berharap pembicara di forum ini bisa merangsang kreativitas generasi muda Indonesia untuk menciptakan bisnis perusahaan rintisan yang inovatif mengingat demografi Indonesia yang mayoritas anak muda,” pungkas Kepala Satuan Kerja CSR BCA Inge Setiawati.

Source: smart-money.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved