Brands

KFC Tambah 30 Gerai Tiap Tahun

KFC Tambah 30 Gerai Tiap Tahun

PT Fast Food Indonesia menambah 30 gerai KFC baru pada tahun ini, menambah jaringan 500 gerai yang sudah ada sebelumnya. Pembangunan gerai baru akan diikuti peremajaan store KFC yang lama sekitar 40-50 gerai. “Yang diubah adalah tampilan ambience. Kami juga melihat perkembangan tren saat ini sehingga store KFC perlu peremajaan,” kata Gandhi Lie, GM Business Development PT Fast Food Indonesia.

Dari total lebih dari 500 gerai KFC, lanjut dia, paling banyak masih berada di dalam mall dibanding dua jenis gerai yang lain yakni in line (di ruko) maupun free standing. Perseroan juga tengah mengembangkan gerai di rest area yang tidak kalah ramai. Itu semua berkat survei yang digelar sebelum membangun store. Tujuannya, untuk melihat potensi bisnis, seperti kekuatan pasar yang ada.

“Sehingga kami tahu segmen kelas yang dituju di sebuah wilayah. Juga melihat catchment area. Paling banyak di Jabodetabek,” ujarnya.

(Depan) Gandhi Lie, KFC

Menurut dia, penambahan gerai akan sia-sia jika tak dibarengi dengan sederet inovasi di segala aspek seperti performance store, lokasi, pelayanan, program promosi, menu (R&D) untuk produk. Semua program terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan KFC yang tersebar di wilayah perkotaan maupun secondary area. Dalam menentukan produk yang akan dikeluarkan, perseroan melihat 3 hal yaitu habit, karakter, dan tren.

“Jika ketiganya dikolaborasikan menjadi satu dan di tengahnya ada customer base sebagai dasar dari customer needs. Lalu, kami harus membidiknya dengan baik. Produk kami tempatkan dengan performance store yang tepat, misalnya menu sarapan pagi, adapula KFC Coffee, dan lainnya,” ujar Lie.

Saat ini, produk ayam KFC masih menguasai pasar sekitar 50%. Untuk menjaga nama besar, perseroan selalu menghadirkan menu yang kekinian dengan target pasar terbesar adalah para remaja. Salah satu contohnya adalah Hot Cheesy, produk yang diolah dengan tambahan bahan keju. Selain menyesuaikan kebutuhan konsumen, inovasi produk juga kerap mengikuti kantor pusat.

“Untuk membangun branding, kami melihat body layer yang ada, lalu melalui media sosial. Melalui sosial media, selain kami dapat memperkenalkan produk, juga dapat membangun interaksi langsung dengan konsumen, dapat melihat animo konsumen terhadap produk kami, melakukan feedback layanan, menerima masukan dari konsumen,” kata dia.

Di tahun yang baru, lanjut dia, perseroan akan meningkatkan kinerja toko lewat rejuvenation, pengembangan produk, layanan, program, dan lainnya. Konsumen datang ke store tidak hanya untuk makan, tetapi sudah menjadi gaya hidup, misalnya mengadakan rapat kecil dan acara ulang tahun. Target tahun 2017 untuk penjualan antara single atau double digit. (Reportase: Nerissa Arviana)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved