Brands

Setahun, Omset Bizzy Berlipat 4 Kali

Setahun, Omset Bizzy Berlipat 4 Kali

Platform e-commerce B2B melaju cepat dibandingkan B2C dan C2C seiring belum banyaknya pemain. Bizzy Commerce Indonesia mencetak pertumbuhan fantastis setelah berdiri Juni 2015 lalu. Revenue Bizzy sudah berlipat 4 dalam 3 kuartal pertama 2016 dibandingkan semester kedua 2015. Saat ini, Bizzy sudah bekerjasama dengan lebih dari 600 pemasok dan memiliki 1.300 pelanggan mulai dari UKM hingga korporasi.

“Berbeda dengan B2C, di B2B e-commerce seperti Bizzy, repeat order tiap bulan dari existing customer menjadi indikator penting mengenai keberhasilan Bizzy sejauh ini. E-commerce B2B memiliki outlook yang lebih bullish. Bizzy menargetkan cash flow positif dalam 2 tahun operasi,” kata Norman Sasono, Chief Innovation Officer, Bizzy Commerce Indonesia.

Peter Goldsworthy (kiri) CEO & Founder Bizzy.co.id dan Norman Sasono, CIO Bizzy.co.id

Peter Goldsworthy (kiri) CEO & Founder Bizzy.co.id dan Norman Sasono, CIO Bizzy.co.id

Menurut dia, saat ini Bizzy sudah memiliki 14 kategori produk/jasa, mulai dari Office Supplies, Cleaning, Pantry, Health, Furniture, Industrial & Tools, Automotive, Elektronik, Telepon, Gadget & Kamera, Komputer & Notebook, Server, Storage, Network, Printer & Scanner, Software & Solution dan juga berbagai macam Services. Saat ini, sudah ada lebih dari 60 ribu SKU produk yang tersedia. “Target pasar kami adalah bisnis, mulai dari UKM hingga korporasi,” kata dia.

Untuk meningkatkan brand awareness, lanjut dia, Bizzy fokus mengedukasi pasar melalui media massa dan kesempatan-kesempatan dialog di acara korporasi mengenai pentingnya Strategic Procurement dengan dukungan teknologi. Bizzy juga fokus di Content Marketing untuk bisnis melalui LinkedIn untuk meningkatkan awareness bizzy.co.id. Dengan konsolidasi penjualan dari banyak customer, B2B e-commerce bisa mendapatkan posisi negosiasi yang lebih bagus untuk mendapatkan harga lebih kompetitif.

“Revenue stream didapatkan dari margin penjualan. Dalam model marketplace nanti, maka revenue stream akan didapatkan dari komisi platform. Saat ini, Bizzy beroperasi sebagai retailer, dan di roadmap nya akan menjadi marketplace,” kata dia.

Dia menjelaskan fokus pada kenyamanan pelanggan dan SLA melalui semua proses e-procurement, keberagaman produk yang ditawarkan, menyediakan terms of payment, hingga harga grosir. Perseroan juga selalu memberikan inovasi di bidang teknologi. Kenyamanan dan SLA ini membantu procurement perusahaan untuk bisa berubah dari traditional yang manual dan paper-based ke strategic procurement yang online. Sehingga, pembelian akan menjadi rutin dan berulang, dan juga meningkat kuantitasnya.

“Kami adalah meluncurkan inovasi baru untuk menjawab kebutuhan B2B yang spesifik, salah satunya Bizzy Benefits. Kami akan meluncurkan solusi Program Pembelian Khusus Karyawan,” ujar dia.

Dia menambahkan, program ini akan memperpanjang keuntungan mendapat harga grosir untuk karyawan perusahaan tanpa minimum kuantitas. Sehingga, perusahaan bisa meningkatkan benefit karyawan untuk retensi yang lebih panjang. Dengan Bizzy Benefits, karyawan bisa melakukan saving untuk kebutuhan rumah tangga mereka memanfaatkan diskon spesial yang seharusnya tersedia hanya untuk korporasi.

“Harga grosir sebagai pembeda utama. Di saat e-commerce consumer hanya memberikan satu harga untuk berapa pun kuantitas yang dibeli oleh individu atau perusahaan, Bizzy adalah yang pertama memberikan tiga level harga sesuai dengan kuantitas pembelian untuk mewujudkan janji harga grosir ke pelanggan B2B customer,” kata dia. (Reportase: Syukron Ali)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved