Best Exporter

Strategi Selamat Sempurna Jaga Pasar Ekspor

Strategi Selamat Sempurna Jaga Pasar Ekspor

Krisis global tak bisa dihindari. PT Selamat Sempurna Tbk yang mengandalkan pasar ekspor juga terkena imbasnya. Tapi, mereka punya strategi jitu untuk meminimalisasi dampak krisis dan menjaga nilai ekspor tetap tumbuh.

Ang Andri Pribadi, Direktur Selamat Sempurna mengatakan, perseroan berupaya mencari pasar baru seperti di kawasan Asia yang masih cukup bagus. Ini untuk mengganti pasar yang mengalami penurunan. Selain pasar Asia seperti Jepang, Thailand, Singapura, dan China, pasar di kawasan Eropa dan Amerika juga masih kondusif.

“Kami sadar beberapa negara mengalami masalah sehingga kami mencari penggantinya. Kami koordinasikan pasar domestik dan ekspor. Kami genjot di pasar yang tidak banyak terkena imbas krisis,” kata dia.

ang-andri-selamat-sempurna

Menurut dia, Selamat Sempurna masih mengandalkan pasar ekspor yang jauh lebih besar. Porsi domestik hanya sekitar 30%. Untuk meningkatkan kontribusi di pasar dalam negeri, perseroan membuka jalur baru setelah sebelumnya hanya mengandalkan penjualan lewat distributor.

“Ini juga dilakukan agar customer lebih dekat dengan produk kami. Jalur baru ini kami buka di beberapa kota seperti Medan, Riau, dan Makassar agar pertumbuhan pasarnya lebih tinggi,” kata dia.

Dia berharap penjualan masih bisa tumbuh hingga 10% pada tahun 2017 mendatang. Kuncinya adalah senantiasa menjaga kualitas, terus meningkatkan efisiensi, dan menjaga pengiriman berjalan lancar.

“Setelah itu, hal lain yang juga penting adalah harga agar produk yang kami pasarkan bisa bersaing di pasar internasional,” ujar dia.

Sepanjang kuartal III-2016, penjualan Selamat Sempurna tumbuh 5,58%, ke Rp 2,04 triliun dari 1,93 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya. Penjualan di pasar domestik naik 7,21% menjadi Rp 647,34 miliar. Sedangkan, ekspor naik 5,30% menjadi Rp 1,39 triliun dibanding tahun sebelumnya. Nilai ekspor ini memberikan kontribusi tertingg terhadap total Selamat Sempurna.

Penjualan di kawasan Asia menjadi yang tertinggi, yakni naik 13,79% menjadi Rp 570,08 miliar. Ekspor ke Amerika hanya naik 9,3% menjadi Rp 424,42 miliar, sementara ke Afrika bertambah 9,53% menjadi Rp 30,11 miliar. (Reportase: M Nurhadi Pratomo)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved