Business Research

Aqua Ajak Masyarakat Mengenali Gejala dan Dampak Dehidrasi Ringan

Aqua Ajak Masyarakat Mengenali Gejala dan Dampak Dehidrasi Ringan

Danone Aqua menguatkan komitmennya untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dengan terus berupaya meningkatkan kepercayaan masyarakat mengenai gejala dan dampak dehidrasi ringan. Dehidrasi ringan disebabkan saat seseorang kekurangan 1% hingga 5% cairan di dalam tubuhnya sehingga menyebabkan gangguan-gangguan kecil seperti, mood yang turun, rasa mudah lelah, mudah cemas, kurangnya konsentrasi, turunnya kewaspadaan visual, ataupun sakit kepala, yang serig ,menghalangi seseorang yang mempunyai gaya hidup aktif dan dinamis.

20140523_134459

“Sebagai komponen utama dalam tubuh seseorang, air yang cukup dibutuhkan oleh tubuh agar organ-organ di dalam tubuh kita berfungsi dengan baik. Air putih adalah sumber air yang paling baik dan menyehatkan,” ujar Ketua Hydration Working Group (IHWG), Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc, saat ditemui pada diskusi kesehatan untuk ,mengenali gejala dan dampak dehidrasi ringan di The Only One Club, Senayan, Jakarta.

Menurut dr Saptawati, orang pada umumnya kurang mengenal apa itu dehidrasi ringan. Rasa haus merupakan penanda awal terjadinya dehidrasi ringan. Padahal, hilangnya dahaga justru merupakan sebuah indikasi bahwa tingkat dehidrasi yang dialami oleh seseorang sudah lebih tinggi.

Jadi, saat terasa haus sebaiknya segera minum secukupnya, karena kalau dibiarkan terus-menerus dapat menyebabkan penyakit-penyakit serius, seperti konstipasi, infeksi saluran kemih, dan infksi batu ginjal.

Lebih lanjut, dr. Saptawati menjelaskan, “Karena tubuh kita kehilangan air sebanyak 2 liter per harinya, maka cairan tersebut juga harus diisi dengan cara minum air minimal 2 liter sehari,” terangnya.

Untuk memonitor apakah kita sudah terhidrasi dengan cukup, dr. Saptawati menganjurkan untuk melakukan PURI (pemeriksaan urin sendiri) dengan melihat grafik warna urin. “Bila warnanya makin bening, berarti terhidrasi dengan baik. Namun, makin pekat berarti mengalami kekurangan cairan,” tambah dr. Saptawati.

Study the Indonesian Hydration Regional Study (THIRST) pada tahun 2010 mengungkapkan bahwa 46,1% subyek yang diteliti mengalami kirang air atau dehidrasi ringan. Kondisi tersebut kebanyakan ditemukan pada remaja (49,5%) dibandingkan dengan orang dewasa (42,5%). Faktor terjadinya dehidrasi ringan ini adalah ketidaktahuan atau kesulitan akses secara fisik dan ekonomi dalam memperoleh air minum. THIRST dilakukan dengan pemeriksaan berat jenis urin (urine specific gravity) terhadap 1200 sampel di Jakarta, Lembang, Surabaya, Malang, Makassar, dan Malino.

Health Marketing Director Danone Aqua, dr. Pradono Handojo, MHA. pada kesempatan ini mengatakan, “kami berkomitmen mewujudkan kesehatan kepada sebanyak mungkin masyarakat Indonesia dengan terus memberikan edukasi mengenai dehidrasi ringan,” ujarnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved