Business Research

BCG: Pertumbuhan Kelas Menengah Atas Indonesia Meluas ke Daerah

BCG: Pertumbuhan Kelas Menengah Atas Indonesia Meluas ke Daerah

The Boston Consulting Group

Jika suatu perusahaan ingin menjangkau konsumen kelas menengah ke atas secara efektif, ia perlu memahami tren regional perkembangan kelas menengah di Indonesia. Menurut laporan Asia’s Next Big Opportunity: Indonesia Rising Middle-Class and Affluent Consumers oleh The Boston Consulting Group (BCG) hari ini (6/3), populasi kelas menengah ke atas Indonesia saat ini lebih luas dan terpencar. Saat ini setengah dari populasi konsumen menengah ke atas Indonesia masih terkonsentrasi di Pulau Jawa.

Dalam beberapa tahun mendatang, konsentrasi populasi konsumen menengah ke atas akan tetap memadati lima propinsi di Jawa. Sementara itu populasi konsumen menengah di beberapa pulau lainnya diperkirakan bertumbuh lebih cepat. Sulawesi misalnya, diperkirakan mengalami pertumbuhan konsumen menengah ke atas sebesar 109% pada kurun 2012-2020. Pada 2012, jumlah populasi konsumen menengah ke atas di Sulawesi adalah 4 juta jiwa, di tahun 2020 populasi tersebut akan menjadi 9 juta jiwa. Sumatra akan mengalami pertumbuhan kelas menengah ke atas sebesar 100% pada periode yang sama. Tahun lalu jumlah populasi konsumen menengah ke atas Sumatra adalah 17 juta jiwa, di tahun 2020 populasi tersebut akan bertambah menjadi 34 juta jiwa.

Di Jabodetabek, populasi konsumen menengah ke atas akan mengalami pertumbuhan sebesar 69% pada kurun 2012-2020, dari 18 juta jiwa ke 30 juta jiwa. Meski persentase tersebut lebih kecil dibandingkan Sumatra dan Sulawesi, namun jumlah pertambahan populasinya melebihi Sulawesi dan mendekati Sumatra. Bahkan, jumlah populasi konsumen menengah ke atas di seluruh Jawa diperkirakan bertambah 35 juta jiwa pada periode waktu yang sama, jauh melebihi pertumbuhan yang dialami Sulawesi dan Sumatra.

Pada level perkotaan, penyebaran populasi konsumen menengah ke atas lebih merata. Saat ini terdapat 12 kota yang memiliki jumlah populasi konsumen menengah ke atas sebanyak lebih dari 1 juta jiwa. Jumlah itu masih ditambah dengan 13 kota yang jumlah populasi kelas menengahnya mencapai lebih dari 500.000 jiwa. Namun pada tahun 2020, jumlah populasi ini akan berlipat ganda menjadi 22 kota yang dengan lebih dari 1 juta jiwa konsumen menengah ke atas. Beberapa kota berkembang yang masuk pada angka tersebut adalah Palembang, Makassar, Batam, Semarang, Pekanbaru, dan Padang.

Menurut Presiden Direktur BCG Indonesia, Eddy Tamboto, perusahaan yang saat ini telah menjangkau 50% basis kelas menengah ke atas perlu melipatgandakan keberadaan mereka di daerah jika mereka ingin mempertahankan tingkat jangkauan yang sama. “Mereka perlu memikirkan tentang bagaimana meningkatkan skala operasi mereka.”, imbuhnya. Selain itu beberapa hal yang perlu diperhatikan perusahaan ialah pengaturan kekuatan penjualan, perluasan jaringan rantai pasokan, dan cara distribusi barang untuk memenuhi permintaan di kota-kota kecil yang sebelumnya tidak menjadi perhatian.

Ekonomi Indonesia sedang tumbuh cepat, dan pertumbuhan proporsi konsumen menengah ke atas akan membawa gelombang belanja konsumen yang semakin besar. Di tahun 2020, jumlah populasi konsumen menengah ke atas Indonesia diperkirakan meningkat dua kali lipat dari tahun 2012, dari 74 juta jiwa menjadi 141 juta jiwa. “Konsumen ini merupakan daya tarik tinggi Indonesia, konsumsi mereka sudah bergerak dari produk kebutuhan dasar ke produk kenyamanan dan kemudahan.”, tutup Partner dan Managing Director BCG Singapura, Vaishali Rastogi. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved