Business Research Editor's Choice

Dua Tantangan Ekonomi Indonesia 2015 Bersifat Global

Dua Tantangan Ekonomi Indonesia 2015 Bersifat Global

Pemerintah Jokowi memangkas subsidi BBM dengan menaikkan harganya. Bahkan, belakangan harga permium sudah tidak disubsidi lagi. Dana yang dihemat dari subsidi BBM itu dialokasikan untuk membangun infrastruktur. Apakah kebijakan Jokowi itu sudah pro bisnis? Pengamat ekonomi Fauzi Ichsan memaparkan pendapatnya kepada Indah Pertiwi dari SWA Online.

Fauzi Ichsan

Fauzi Ichsan

Bagaimana Anda menilai arah kebijakan pemerintah baru saat ini? Apakah sudah pro bisnis? Apa indikator nyatanya?

Pemerintah Jokowi- JK telah mengambil tindakan yang konkret yaitu menaikkan harga BBM walau harga minyak bumi telah turun lebih dari 30%. Penghematan dari pemangkasan subsidi BBM diperkirakan lebih dari Rp100 triliun yang bisa digunakan untuk membangun infrastruktur tahun 2015.

Apakah kebijakan yang diambil sudah mampu mendorong bisnis di Indonesia tumbuh lebih cepat?

Tentunya bahwa presiden dan wakil presiden yang baru keduanya mantan pebisnis membantu pemerintah lebih sensitif atas kebutuhan investor.

Peluang bisnis apa yang muncul di tahun depan?

Walau harga komoditas ekspor Indonesia turun tajam (mengikuti anjloknya harga minyak bumi), namun rencana ambisius pemerintah untuk membangun infrastuktur akan memperkuat prospek bisnis pembangkit tenaga listrik, jalan tol, pelabuhan, bandar udara, industri real estat dan lainnya.

Fauzi2

Apakah pemerintahan Jokowi-JK akan membawa iklim bisnis yang baik ? Mengapa ?

Rencana pemerintah untuk melakukan reformasi birokrasi termasuk konsolidasi izin bisnis di bawah BKPM memberi signal positif

Bagaimana dengan ancaman kondisi politik di mana peran oposisi DPR begitu kuat ? Apakah akan mengganggu aktivitas bisnis di Indonesia?

Dua tantangan utama bagi ekonomi Indonesia bersifat global. Pertama, lemahnya harga komoditas (60% dari ekspor Indonesia) yang rawan membuat defisit neraca transaksi berjalan Indonesia tetap besar. Kedua, prospek bank sentral AS Ferderal Reserve untuk menaikkan suku bunga Fed Funds Rate di semester II 2015, setidaknya sebesar 50bps ke 0,75%. Keadaan ini akan mempersulit pembiayaan defisit APBN dan neraca transaksi berjalan Indonesia sehingga berisiko memperburuk kurs rupiah dan memaksa BI untuk menaikkan BI rate dan Fasbi rate.

Bagaimana prediksi Anda akan pertumbuhan ekonomi 2015?

Prediksi 2015 : Pertumbuhan ekonomi 5,2% (5,5% kalau the Feds tidak menaikkan suku bunga US$), inflasi pada akhir tahun 4,5%, BI rate 8,25%, kurs US$/Rp12500 pertengahan tahun, Rp11900 akhir 2015, IHSG tembus 6.000 di akhir 2015. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved