Business Research

Ferry Wong: Kuartal Empat 2014 Emiten akan Kembali Giat Ekspansi

Ferry Wong: Kuartal Empat 2014 Emiten akan Kembali Giat Ekspansi

Analis pasar modal, Ferry Wong memprediksi pada kuartal keempat tahun 2014 ini para emiten akan kembali giat ekspansi setelah sempat vakum selama kuartal II dan III karena kondisi politik dalam negeri yang belum stabil pasca pemilu presiden. Bahkan, pasca keputusan Mahkamah Konsitusi yang menyatakan pasangan Jokowi-JK sebagai Presiden dan Wakil Presdien terpilih, kondisi foreign flows naik mencapai US$ 4,2 miliar. Hal tersebut disampaikan Ferry saat menjadi pembicara dalam seminar yang bertajuk “Market Outlook” yang merupakan bagian dari rangkaian acara Investor Summit dan Capital Market Expo 2014, di Jakarta 18/09/2014.

investor summit-ferry wong seminar

Sebelumnya pada kuartal I 2014 , investasi di Indonesia naik hingga 77 % dari rata-rata kenaikan 71, 7 %. Menurut Ferry, sektor maufaktur dengan produk-produk yang memiliki nilai tambah akan menjadi sektor yang ideal bagi investasi di tahun depan. Sedangkan, komoditi seperti CPO, akan semakin menurun daya tariknya karena harga komoditi di pasar dunia semakin menurun.

Lebih lanjut , Ferry menegaskan bahwa di kawasan Asia Pasifik Indonesia masih berada di kelompok lima besar negara tujuan investasi utama hingga tahun depan. Oleh karena itu, menuurt Ferry ada sejumlah catatan yang harus menjadi perhatian baik investor maupun pemerintah. Pertama adalah mengenai kenaikan harga bahan bakar minyak. Kebijakan menaikkan harga BBM akan memberikan sentimen positif terhadap valuasi di akhir tahun ini “Tetapi jika pemerintah tidak cepat memutuskan kenaikan BBM maka pada minggu pertama November nanti indeks akan turun ke 4.500 “ jelas Ferry.

Selain itu, catatan lainnya untuk pemeritah adalah mendukung industri hilir bagi komoditi seperti komoditi perkebunan, sehingga nilai ekspor bisa kembali naik. Bentuk dukungannya yang paling utama adalah membangun infrastruktur penting seperti jalan raya, pelabuhan laut dan udara.

Ferry juga memaparkan gambaran pasar global secara umum. Pada tahun 2015 nanti diperkirakan gross domestic product (GDP) pasar global naik 3,4 % dari 2,8 % di tahun 2014. Tiongkok yang selama ini dianggap “The Rising Star” di Asia, pada 2-3 bulan terkhir menunjukkan gejala “slowing down”. Oleh karena itu saat ini diketahui saat ini Central Bank of China telah mengeluarkan program stimulus mencapai 500 miliar yuan. Meski demikian menurut Ferry, pertumbuhan emerging market termasuk Indonesia masih di atas 60 %. “Gejala slow down di Tiongkok tidak akan berdampak besar karena Indonesia lebih banyak mengimpor dibandingkan mengekspor kesana” ujar Ferry. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved