Business Research Editor's Choice

Inilah Kota Favorit Untuk Berbisnis

Inilah Kota Favorit Untuk Berbisnis

Peringkat Indonesia di Doing Business 2015 menanjak tiga peringkat menjadi 114, dari 117 di tahun sebelumnya. Laporan ini menunjukan bahwa memulai bisnis di Indonesia semakin mudah dan dengan ukuran pasar Indonesia yang besar, perhatian akan tertuju ke Indonesia saat Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) diberlakukan di akhir tahun ini.

Jadi, dimana tempat yang paling tepat untuk membangun bisnis di Indonesia? Jakarta masih menjadi pilihan favorit untuk memulai bisnis di dalam negeri, namun bisnis yang baru berkembang perlu memperhatikan seluruh sumber daya nya dan menemukan tempat yang tepat dengan harga yang tepat bisa membantu dunia bisnis.

Portal properti global Lamudi, dalam riset yang dipublikasikan di pekan lalu, mengungkapkan harga ruang komersial di area Jabodetabek untuk disewakan atau dijual berdasarkan data dari website dari lebih dari 230 ribu listing properti di Lamudi Indonesia. Di Bodetabek, Bekasi memiliki harga ruang komersial termurah baik untuk membeli ataupun menyewa. Pasokan besar di daerah ini membuat harga nya lebih rendah dari daerah lain, meskipun harga beli di Bogor dan Depok juga kompetitif. Namun demikian, untuk menyewa, harga yang termurah tercatat ada di Tangerang serta Tangerang Selatan.

Jakarta Utara di sisi lain, memiliki harga tertinggi untuk membeli dan menyewa di ibukota. Fasilitas terpadu di daerah ini telah menciptakan banyak tuntutan untuk ruang komersial di Jakarta Utara. Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan mengikuti di tempat kedua dan ketiga untuk harga beli, karena posisinya sebagai Central Business District dan pusat kantor pemerintahan, Jakarta Selatan memiliki harga sewa yang lebih tinggi sedikit dari Jakarta Pusat.

Meskipun Jakarta Timur memiliki harga termurah untuk beli dan sewa di ibukota, Jakarta Barat adalah daerah favorit pada saat ini untuk mendirikan kantor karena lokasinya yang strategis dan harga beli dan sewa yang jauh lebih rendah. Banyak perusahaan startups baru di Indonesia membangun kantor mereka di area ini, bahkan salah satu kawasannya, Slipi, sekarang sering disebut Slipicon Valley – mengacu kepada Silicon Valley yang terkenal di Amerika Serikat.Berikut daftar harga beli dan sewa per wilayah di Jabodetabek;

Rp11.538.462

Rp429.448

Rp11.904.762

Rp541.667

Rp12.083.333

Rp640.000

Rp25.925.926

Rp925.926

Rp15.312.500

Rp658.333

Rp30.666.667

Rp1.146.789

Rp24.197.483

Rp1.105.556

Rp16.500.000

Rp614.706

Rp15.135.590

Rp444.444

Rp16.842.105

Rp471.698

Urbanisasi Di sisi lain, laju urbanisasi di Afrika dan Asia lebih cepat daripada benua lainnya. PBB memprediksi populasi di kedua benua ini yang berada di perkotaan masing-masing akan mencapai 56% dan 64% pada 2050. Pertumbuhan penduduk yang cepat telah menyebabkan pertumbuhan fisik perkotaan. Akibatnya, kota harus beradaptasi dengan peningkatan permintaan untuk perumahan yang terjangkau, namun berkualitas tinggi, komersial dan ruang industri, serta pembangunan infrastruktur.

Seiring dengan negara berkembang yang semakin berurbanisasi, perkotaan pun semakin dihuni oleh pekerja mudah yang berpendidikan. Populasi muda yang lebih makmur, dengan pendapatan siap pakai yang lebih tinggi; ketika mereka bergerak dari daerah pedesaan ke kota-kota yang lebih maju, populasi ini memiliki daya beli tinggi, menyebabkan permintaan yang terus tumbuh akan perumahan, infrastruktur dan pengembangan industri.

Kelas menengah yang berkembang di banyak negara berkembang turut pula berkontribusi terhadap pergeseran ke perkotaan ini. Ketika pendapatan naik, lebih banyak uang yang tersedia untuk dibelanjakan pada layanan berkualitas tinggi, termasuk perumahan mewah. Dengan meningkatnya kekuatan ekonomi, kumpulan populasi ini menuntut kualitas yang lebih tinggi, perkembangan mixed-use, untuk memenuhi kebutuhan komersial, perumahan dan ritel mereka.

Sementara urbanisasi saat ini tumbuh sangat cepat, ini hanyalah awal bagi negara berkembang. Pengembangan transportasi, air, pasokan energi dan teknologi akan terus menarik baik warga dan investor ke kota-kota di Asia dan Afrika.

Kian Moini, Co-Founder dan Managing Director portal real estate global, Lamudi, menyatakan Afrika diharapkan untuk melihat tingkat urbanisasi yang cepat, dengan peningkatan 16% dalam populasi perkotaan pada tahun 2020. Di Asia, statistik menunjukkan bahwa hampir 200 juta orang pindah ke kota antara tahun 2000 dan 2010. “Dengan pertumbuhan ini datang kesempatan yang luas di daerah ini, dengan penciptaan lapangan kerja baru, pengembangan peningkatan infrastruktur dan pilihan perumahan lebih terjangkau. Namun hal ini bukan berarti tidak ada tantangan ke depannya,” ujar Moini. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved