Untuk mengetahui kemampuan berbahasa Inggris dapat dilakukan dengan banyak cara, salah satunya menggunakan survei EF English Proficiency Index atau EF EPI. Indeks ini dilakukan di berbagai negara guna mengetahui seberapa besar kemampuan orang dewasa dalam menggunakan bahasa inggris.

Nilai rata-rata diperoleh melalui tes yang dilakukan peserta melalui tes secara online serta tes yang dilaksanakan saat penempatan level di lembaga kursus EF. Negara dengan peserta tes yang mencapai 400 orang akan dipilih dan dijadikan sampel, sementara data yang berjumlah di bawah 100, tidak akan diikutsertakan.

(ki-ka)Dino Martin, Dr. Chris Mc Cormick, Ph.D, Prof. Dr. Mahsun, M.S, Prof Hikmahanto Juwana, SH., LL.M., Ph.D

Peserta tes memiliki perkiraan umur sekitar 18 tahun ke atas dan diikuti sedikitnya 60 negara yang memiliki akses internet. Pada tahun 2013, peserta yang ikut sekitar 750.000 orang. Pada saat ini Indonesia berada pada peringkat 28 dari 63 negara dalam tingkat kemampuan berbahasa Inggris.

Dengan nilai 52, 74 Indonesia berada di bawah Denmark, Belanda, dan Swedia. Pun, Indonesia juga mengalami peningkatan 7,96 poin dalam kurun waktu 7 tahun terakhir dan merupakan salah satu peningkatan terbesar di sektor regional.

Di tingkat Asia, Indonesia menduduki peringkat ke 6 dari 14 negara di mana, para wanita lebih cepat belajar berbahsa Inggris dibandingkan pria. Daerah ibukota provinsi dan wilayah pariwisata memiliki kemampuan terbaik dalam berbahasa Inggris seperti Bali, Yogyakarta, Sumatera Barat dan lain-lain.

Pada saat ini bahasa Inggris menjadi suatu kebutuhan primer dalam menghadapai tantangan global. Menurut Dr. Christopher McCormick, EF Senior Vice President of Academic “Bahasa Inggris merupakan kompetensi inti yang dibutuhkan dalam menghadapi tantangan global mulai dari bisnis, ekonomi, hingga pendidikan, dan kualitas hidup. Setiap negara memiliki pendekatan pengajaran bahasa inggris yang berbeda dengan kendala, tekanan, dan solusi masing-masing”.

Bahasa Inggris juga menjadi kemampuan dasar yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Di india seorang karyawan yang lancar berbahsa Inggris mendapatkan 34% gaji yang lebih banyak setiap jamnya dibanding yang tidak. Bahkan mereka yang memiliki kemamuan berbicara bahasa Inggris minim juga mendapatkan 13% lebih banyak dibandingkan yang tidak bisa sama sekali.

Kemampuan berbahasa Inggris yang baik dapat membantu seseorang dalam memperoleh pekerjaan yang lebih baik dan menaikan standar hidup mereka. Selain itu dalam dunia bisnis, berbahasa Inggris juga memiliki banyak pengaruh di mana banyak perusahaan yang banyak melakukan ekspansi keluar negara.

Kemampuan berbahasa Inggris tentunya dibutuhkan dalam berkomunikasi dengan masyarakat dan komunitas baru. Bahasa Inggris juga mampu meningkatkan kesejahteraan karyawan dan meningkatkan profit perusahaan.

Dalam penelitian yang dilakukan Illmuniti tahun 2014 menunjukkan bahwa 79% para pembuat keputusan dalam bisnis global yang telah menginvestasikan uangnya dalam training berbahasa Inggris untuk karyawan mereka, memperoleh kenaikan penjualan. Selain itu juga, komunikasi antara karyawan, pemuasan konsumen, dan produktivitas karyawan juga meningkat. (EVA)