Business Research

UKM yang Go International Lebih Sukses?

Oleh Admin
UKM yang Go International Lebih Sukses?

Kajian yang dilakukan perusahaan logistik DHL Express dan IHS menemukan bahwa kerja sama dan perdagangan internasional menjadi penggerak utama bagi keberhasilan usaha kecil dan menengah (UKM).

DHL Express

Temuan DHL dan IHS tersebut berasal dari analisa ekonomi makro dan survei yang dilakukan terhadap 410 orang direktur UKM di negara-negara G7 dan BRICM (Brazil, Rusia, India, Cina, dan Meksiko). Hasil analisa adalah UKM yang bermain di pasar internasional memiliki kemungkinan untuk berhasil dua kali lebih besar dari pada UKM yang hanya beroperasi di dalam negeri. Dari total jumlah UKM yang disurvei, sebanyak 26% perusahaan yang melakukan perdagangan internasional secara signifikan unggul di pasar-pasar mereka, dibandingkan dengan 13% UKM yang beroperasi di dalam negeri.

Mengapa demikian? Karena, menurut UKM, ada keuntungan yang didapat dari masuknya mereka ke pasar internasional. Itu adalah terbukanya akses ke pasar-pasar baru. “Selain menyediakan pasar baru untuk produk dan jasa mereka, perdagangan internasional juga memberikan UKM akses ke praktek dan inovasi terbaik di tingkat internasional, yang mempertajam bisnis dan operasional sehingga membuat mereka lebih kompetitif di dalam negeri,” ungkap Jerry Hsu, CEO DHL Express Asia Pasifik.

Penelitian juga menunjukkan adanya peningkatan kecepatan globalisasi dan fokus pada pasar internasional yang lebih tajam di antara para pelaku usaha kecil. Di mana UKM yang didirikan dalam lima tahun terakhir belakangan lebih berani untuk beroperasi di pasar internasional dari pada UKM yang lebih tua, meskipun UKM tersebut memiliki waktu yang lebih sedikit untuk mengembangkan bisnisnya.

Secara signifikan, sebagian besar UKM yang memiliki kinerja sangat baik di pasar mereka selama tiga tahun terakhir memiliki indikasi akan meningkatkan persentase ekspor dalam tiga tahun ke depan, meskipun kondisi ekonomi masih belum pasti.

Namun demikian, laporan ini juga menemukan adanya hambatan bagi UKM untuk berkembang secara global. Hambatan itu adalah infrastruktur bisnis yang tidak memadai, kurangnya informasi yang tersedia mengenai pasar luar negeri, tingginya bea masuk, dan berbagai kesulitan melakukan kontak dengan mitra asing dan pelanggan di luar negeri.

Penelitian pun mengungkapkan temuan yang menarik, yakni UKM di negara maju tertinggal dari UKM yang berasal dari pasar yang sedang tumbuh (emerging market) dalam hal internasionalisasi bisnis mereka. Negara maju berdalih masih memiliki konsumsi per kapita yang secara signifikan lebih tinggi dibandingkan pasar negara berkembang.

Alhasil, UKM dari negara BRICM pun terdorong untuk melakukan bisnis dalam lingkup internasional. Secara signifikan, UKM dari negara BRICM memberi perhatian pada logistik sebagai unsur yang memberi pengaruh positif bagi bisnis internasional mereka dibanding mitra-mitra G7 mereka.

“Dibandingkan dengan negara-negara maju, hampir dua kali lipat UKM di negara berkembang ‘dilahirkan global’-melakukan perdagangan internasional dalam lima tahun sejak memulai bisnis,” tambah dia.

“Dari perusahaan yang disurvei di China, India, dan Jepang, kami melihat hubungan yang kuat antara peningkatan kinerja bisnis dan perdagangan lintas batas. Sebagai fasilitator perdagangan global yang melayani lebih dari 270.000 pelanggan UKM di Asia Pasifik, kami melihat peran perdagangan internasional yang sangat besar bagi keberhasilan UKM. Kami akan terus menyesuaikan layanan dan solusi kami untuk membantu UKM di Asia Pasifik tumbuh dan bersaing dengan lebih kuat di kancah internasional,” tandas Jerry. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved