Management Financial Report Strategy Corporate Action

2016, Ciputra Targetkan Laba Rp 7,73 Triliun

2016, Ciputra Targetkan Laba Rp 7,73 Triliun

Meski menjadi tahun yang cukup berat bagi bisnis properti. Ciputra berhasil menghadapi badai tahun 2015. Bagaimana tidak, pasca tahun 2014, kondisi properti seolah menurun drastis. Namun, meski mengalami masa yang sulit, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) berhasil membukukan pendapatan hingga Rp7,51 triliun sepanjang 2015, hal ini menunjukkan kenaikan 18,5% dari tahun sebelumnya.

ciput

CTRA mengkonsolidasikan seluruh pendapatan dari anak perusahaannya, termasuk PT Ciputra Property Tbk (CTRP) dan PT Ciputra Surya Tbk (CTRS). Selama tahun 2015, CTRA berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp7,51 triliun, meningkat 18,5% dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp6,34 triliun. Hal ini berasal dari kenaikan penjualan residensial sebesar Rp914 miliar yang berasal dari CTRS dan dari CTRA sendiri, serta kenaikan pendapatan komersial sebesar Rp260 miliar yang terutama dikontribusikan oleh CTRP. Laba usaha naik sebesar Rp167 miliar atau 7,4% dari tahun lalu. Namun, meningkatnya beban bunga pinjaman, khususnya yang dibayarkan oleh proyek properti investasi menyebabkan laba bersih CTRA mengalami penurunan 3% menjadi Rp1,28 triliun, dari tahun lalu sebesar Rp1,32 triliun.

Selama tahun 2015, CTRA mampu meraih pra penjualan sebesar Rp9,18 triliun. Dibandingkan dengan tahun 2014, CTRA mencatat kenaikan sebesar Rp549 miliar pada pra penjualan. Pada periode itu, CTRA telah meluncurkan total 6 proyek baru, di mana 1 proyek residensial berada langsung di bawah CTRA, yaitu Citra Garden City di Malang. Melalui CTRA telah diluncurkan 2 proyek high-rise, yaitu gedung perkantoran dan SOHO (Small Office Home Office) Ciputra World Surabaya dan 1 proyek residensial CitraLand City Losari di Makassar.

“Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi dunia usaha di Indonesia, termasuk dunia properti, namun dengan strategi diversifikasi, baik secara produk maupun geografis, kami tetap dapat membukukan peningkatan pendapatan yang berasal dari 70 proyek yang tersebar di seluruh Indonesia,” terang Candra Ciputra, CEO CTRA.

Pada anak perusahaan, Ciputra mencatat perolehan pendapatan sebesar Rp 1,91 triliun, naik 11,5% dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp 1,71 triliun. Laba bersih CTRS juga mengalami kenaikan 14,2% menjadi Rp 597 miliar seiring dengan kenaikan pendapatan. Sementara itu CTRP membukukan kenaikan pendapatan 48% dari tahun lalu, yaitu dari Rp 1,66 triliun menjadi Rp 2,46 triliun. Namun karena pembayaran bunga yang disebabkan oleh telah mulai beroperasinya secara full year beberapa proyek komersial CTRP, maka laba bersih CTRP turun Rp66 miliar menjadi Rp 327 miliar.

CTRS sendiri pada tahun 2015 mencatat pra penjualan sebesar Rp 4,17 triliun, naik 129,8% dari tahun lalu. Selanjutnya melalui CTRP telah direalisasikan penjualan 185 unit apartemen Ascott Kuningan Jakarta dan peluncuran 1 proyek villa seluas 6 hektar, yang merupakan bagian dari Ciputra Beach Resort di Bali. Pra penjualan CTRP pada tahun 2015 tercatat sebesar Rp 964 miliar.

Ke depannya, Ciputra tentu saja akan menargetkan terjadi kenaikan laba di tahun 2016. Optimisme ini didukung dan diprakarsai dengan adanya 8 proyek baru yang akan diluncurkan oleh Ciputra selama tahun 2016. “Kami menargetkan perolehan pendapatan dan laba bersih masing-masing sebesar Rp 7,73 triliun dan Rp1 triliun. Pra penjualan diperkirakan dapat mencapai Rp9,30 triliun melalui tambahan 8 proyek baru yang akan diluncurkan di Jabodetabek, Jawa, Sumatera dan Kalimantan,” tambah Candra. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved