Management Strategy

AASCS 2015 Hasilkan Deklarasi Bandung Kota Cerdas

AASCS 2015 Hasilkan Deklarasi Bandung Kota Cerdas
20150423_153739

25 Walikota di Asia Afrika setelah penandatanganan Deklarasi Bandung Kota Cerdas

Smart City Summit yang diadakan selama dua hari mulai 22 hingga 23 April 2015 lalu menghasikan 5 poin utama diberi nama Deklarasi Bandung Kota Cerdas. Pembuatan deklarasi dimulai melalui diskusi dari 25 orang walikota di Asia dan Afrika dalam sebuah sesi yang bernama Round Table.

Pada sesi tersebut, masing-masing walikota mempresentasikan apa yang menjadi maslaah utama di kotanya, upaya yang sudah dilakukan, kendala pengelolaan kota, dan kesuksesan kotanya dalam program-program untuk mewujudkan kota cerdas.

Deklarasi ini hadir sebagai bentuk kegelisahan dari para pemimpin kota-kota Asia Afrika akan masalah yang muncul sebagai dampak dari meningkatnya populasi manusia. Bahkan masalah populasi ini merambat ke sektor lain yaitu permasalahan pelayanan publik, infrastruktur kota, lingkungan dan kualitas sumber daya manusia.

Menurut Jacqualine Moustache-Belle, Walikota Victoria, Seychelles, sebuah smart city tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya masyarakat yang cerdas, kebahagiaan, dan jiwa serta kerjasama antara pemerintah pusah, daerah dan masyarakat.

“Jangan sampai kota cerdas yang dibangun dengan teknologi ini menjadi penghambat kehidupan sosial masyarakat. Karena saat ini orang sangat maniak teknologi tetapi menghindar dari pertemuan-pertemuan sosial dengan orang lain,” katanya.

Pembacaan deklarasi dilakukan oleh Prof. Suhono H. Supangkat. Ia menjabarkan lima poin penting hasil dari round table yang sudah dilakukan. Pertama, berkomitmen untuk pengembangan dan pembangunan yang berkelanjutan. Dua, berupaya untuk terciptanya kota ramah lingkungan dan pelayanan publik yang cerdas.

Tiga, pengembangan masyarakat yang cerdas melalui meningkatkan kesehatan dan pendidikan. Empat, memanfaatk sistem ekonomi cerdas dan mendukung generasi muda. Lima, melanjutkan kemitraan yang berkelanjutan.

Untuk mewujudkan kelima poin tersebut, Ridwan Kamil, pencetus Smart City 2015 mengatakan bahwa setelah ini, para walikota akan tetap berhubungan melalui media social. Untuk selanjutnya membentuk organisasi Smart City, membuat rancangan dan program kerja serta rapat kerja.

Menutup pembacaan deklarasi, Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informasi menyatakan dukungannya terhadap Smart City. Ia akan membuat kebijakan dan infrastruktur berupa broadband yang memang sudah dicanangkan untuk kebijakan sampai tahun 2019. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved