Marketing Strategy

Belfoods Mantapkan Distribution Channel Lewat BelMart

Belfoods Mantapkan Distribution Channel Lewat BelMart

Potensi pasar frozen food sejatinya masih sangat masif. Namun demikian, pemain besarnya baru bisa dihitung jari. Mungkin untuk skala rumahan sudah banyak. Tapi untuk tembus ke pasar nasional, diperlukan siasat jitu agar bisa bertahan sekaligus menyalip market leader-nya. Itulah yang dilakoni Belfoods saat ini. Divisi hilir dari PT Sierad Produced Tbk ini secara perlahan namun pasti, mulai mengepakkan sayapnya di bawah kepemimpinan sang GM Head of Marketing yakni Nanang Siswanto.

Nanang Siswanto

Nanang Siswanto, Belfoods kembangkan distribution channel lewat BelMart

“Saya baru masuk pertama kali di frozen foods area. Ini yang membuat saya lebih tertantang untuk mengedukasi masyarakat agar mereka tertarik dengan produk kami. Sebelum masuk ke sini, terus terang saya juga tidak kenal apa itu Belfoods. Tapi sekarang masyarakat luas sudah banyak yang tahu,” tutur Nanang yang mengatakan 1-2 tahun ini, progress Belfoods naik signifikan meskipun enggan menyebut angka pastinya.

Disebutkan pula oleh Nanang bahwa distribution channel berperan penting untuk memperluas pasar Belfoods. “Kalau dulu hanya fokus di Jabodetabek, sekarang kami sudah spread of national, entah itu di supermarket channel ataupun trade channel,” pria berkaca mata ini menuturkan. Keduanya tidak hanya mencakup wilayah Jawa, tapi juga Sumatera.

“Nah, ini kolaborasi antara tim marketing yang saya pimpin dengan tim sales di area maupun supermarket channel. Inilah yang membuat Belfoods sekarang lebih terdistribusikan dengan bagus,” tambahnya.

Selain penjualan di frozen foods, Nanang juga diperbantukan untuk marketing BelMart. Conviniencemeat shop bentukan Belfoods ini fokus pada pemenuhan kebutuhan dapur ibu-ibu.

“Makanya temanya ‘Teman Dapur Anda’. Di situ kami menyediakan berbagai macam kebutuhan dapur, terutama ayam dan turunannya. Ada ayam segar, ayam dalam bentuk nugget, ayam yang sudah dimarinasi/dibumbui (tinggal goreng), sampai ayam yang sudah matang (tinggal dimakan saja). Di sini kami ada istilah ayam panggang rotisserie,“ paparnya.

Selain ayam dan turunannya, retail yang berdiri sejak 3 tahun lalu itu juga menyediakan kebutuhan dasar dapur seperti beras, minyak, bumbu-bumbu, serta alat-alat masak. “Misal, ibu-ibu yang datang ke BelMart, mereka tinggal demonstrasi saja mau masak apa hari ini, pilih bumbu dan alat-alatnya, lalu mereka bawa pulang ke rumah untuk dipakai memasak,” terangnya.

BelMart sendiri saat ini masih fokus di Jabotabek. “Dengan 14 store yang dimiliki, kami ingin ayam yang berasal dari rumah pemotongan ayam yang ada di Parung itu, begitu dikirim ke toko masih dalam keadaan fresh. Jadi begitu potong hari ini, dalam 24 jam sudah harus ada di toko sehingga benar-benar higienis, halal, dan sangat sehat untuk dikonsumsi,” katanya.

Fasilitas lain yang ditawarkan adalah member card BelMart. Nanang mengaku, bahwa rata-rata pengunjung sudah sangat peduli dengan higienitas produk. “Kami tahu produk-produk ini sangat rentan terhadap kuman. Misalnya, kalau disimpan di suhu lebih dari 4 derajat celcius, bakteri akan mudah masuk. Makanya setiap proses pemotongan yang ada di Parung itu, suhu kondisi ruangannya tidak boleh lebih dari 4 derajat celcius. Pendistribusiannya pun dengan armada sendiri sehingga begitu sampai ke toko-toko, suhu maksimalnya juga 4 derajat celcius”, terangnya.

“Kami juga punya tempat chiller yang memastikan produk ayam kami higienis dan halal. Ini karena pemotongan ayam kami sudah punya sertifikat halal dari MUI. Jadi tidak hanya asal potong,” tekannya. “Dari segi harga pun kami bersaing karena pada akhirnya konsumen mendapatkan value lebih dari produk kami. So far, kalau dibandingkan ke mana-mana, kami masih bersaing,” tandasnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved