Management Strategy

BI Prediksi Aliran Masuk Modal Asing Membaik

Oleh Admin
BI Prediksi Aliran Masuk Modal Asing Membaik

Suku bunga acuan, atau juga dikenal dengan BI (Bank Indonesia) rate, tetap dipertahankan di angka 7,5 persen. Demikian hasil Rapat Dewan Gubernur BI yang berlangsung di Jakarta, Kamis (13/3/2014). Keputusan itu dinilai masih pas untuk mengarahkan inflasi ke target yang telah ditetapkan.

Bank Indonesia“Kebijakan tersebut masih konsisten dengan upaya untuk mengarahkan inflasi menuju ke sasaran 4,5±1% pada 2014 dan 4,0±1% pada 2015, serta mengendalikan defisit transaksi berjalan menurun ke tingkat yang lebih sehat,” demikian disampaikan Tirta Segara, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI.

BI berpendapat bahwa inflasi sejauh ini terkendali. Bahkan bila melihat realisasi per bulan Februari lalu, inflasi berada dalam tren yang menurun. Inflasi IHK pada bulan Februari tercatat cukup rendah, yakni 0,26% (mtm) atau 7,75% (yoy). Menurun tajam dibandingkan dengan inflasi Januari sebesar 1,07% (mtm) atau 8,22% (yoy). Bahkan lebih rendah dari rata–rata inflasi dalam lima tahun terakhir. Inflasi inti juga tetap terkendali pada 0,37% (mtm) atau 4,57% (yoy).

Perkembangan positif tersebut tidak terlepas dari pengaruh berbagai kebijakan pemerintah pusat dan daerah dalam meminimalkan dampak lanjutan bencana alam sehingga inflasi volatile food bulan Februari tercatat cukup rendah. Inflasi yang menurun juga dipengaruhi oleh terkendalinya nilai tukar rupiah sehingga dapat meminimalkan dampak kenaikan harga komoditas global. Dengan perkembangan inflasi sampai dengan Februari tersebut maka inflasi tahun ini diperkirakan masih dalam kisaran sasaran.

Sekalipun kondisinya membaik, BI akan tetap mencermati sejumlah risiko inflasi ke depan, termasuk potensi tekanan terkait dengan penyesuaian administered prices. BI juga akan terus memperkuat bauran kebijakan dan berkoordinasi dengan pemerintah untuk memastikan inflasi tetap terkendali sesuai sasaran yang ditetapkan.

Sistem keuangan stabil

Stabilitas sistem keuangan bisa terjaga karena ditopang oleh ketahanan sistem perbankan dan perbaikan kinerja pasar keuangan. Ketahanan industri perbankan tetap kuat dengan risiko kredit, likuiditas dan pasar yang cukup terjaga, serta dukungan ketahanan modal yang masih kuat.

Pertumbuhan kredit perbankan sedikit melambat dari 21,4% (yoy) pada Desember 2013 menjadi menjadi 20,9% (yoy) pada Januari 2014. Hal itu sejalan dengan arah moderasi permintaan domestik. BI akan berkoordinasi dengan OJK untuk mengarahkan pertumbuhan kredit ke depan sejalan dengan moderasi pertumbuhan permintaan domestik.

Sementara itu, kinerja pasar modal pada bulan Februari semakin membaik. IHSG menguat dan yield SBN menurun terutama didorong oleh meningkatnya optimisme investor terhadap perekonomian domestik seiring dengan menurunnya inflasi dan defisit transaksi berjalan. BI pun berkeyakinan defisit transaksi berjalan tahun ini dapat ditekan di bawah 3% dari PDB.

Aliran masuk modal asing diprediksi membaik

Dari neraca finansial, aliran masuk modal asing diperkirakan terus membaik yang dipengaruhi oleh prospek ekonomi domestik yang semakin sehat. Hingga Februari, aliran masuk portofolio asing ke pasar keuangan Indonesia telah mencapai Rp 34,6 triliun. Dengan perkembangan positif tersebut, cadangan devisa Indonesia pada bulan yang sama meningkat menjadi US$ 102,7 miliar, yang setara 5,9 bulan impor atau 5,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Sementara itu, pertumbuhan investasi, termasuk investasi non-bangunan, ditaksir kembali naik terutama mulai semester II. Ekspor riil juga lebih berada dalam tren meningkat, meskipun tidak sekuat perkiraan sebelumnya, akibat pertumbuhan ekonomi dunia yang belum kuat dan dampak temporer implementasi UU Minerba. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved