Management Editor's Choice Strategy

Garuda Cargo Optimistis Hadapi MEA 2015

Garuda Cargo Optimistis Hadapi MEA 2015

Menyongsong hadirnya pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015, Garuda Cardo optimistis bisa memenangkan persaingan dengan provider asing karena sudah sangat mengenal medan logistik di Tanah Air. Terlebih Garuda Cargo akhri-akhir ini menyebet berbagai penghargaan internasional, yang menunjukkan bahwa Garuda Cargo beregrak di jalur yang benar. Apa saja strategi Garuda Cargo menghadapi MEA? Rajendra Kartawiria, Vice President SBU Garuda Cargo, memaparkannya kepada Ario Fajar dari SWA Online:

GarudaCargo-Rajendra

Berapa % pertumbuhan bisnis logistik di Tanah Air tahun ini ? Dibandingkan tahun-ahun sebelumnya apa mengalami penurunan atau peningkatan? Dalam 6 bulan pertama tahun ini , bisnis logistik di Indonesia naik 8%. Penyebab utama pertumbuhan ini adalah pertumbuhan di sektor jasa dan peningkatan konsumsi pribadi rumah tangga. Sementara kami, Garuda Cargo dalam 8 bulan pertama mengalami pertumbuhan pendapatan (dalam US$) sebesar 3,87% dibandingkan tahun lalu, sementara traffic angkutan naik 10,2 %. Faktor nilai tukar rupiah masih menjadi penyebab kecilnya pertumbuhan pendapatan kami.

Apa saja ancaman yang akan timbul dengan diberlakukannya MEA pada Desember 2015?

Sebelum diberlakukan MEA, sebenarnya pada saat ini ancaman dari pihak asing sudah terasa dengan begitu banyaknya provider asing, baik airline, warehouse operator ataupun ground handling agent. Dengan diberlakukannya MEA tentunya akan semakin mendorong banyaknya perusahaan asing yang akan masuk Indonesia. Hal ini karena Indonesia merupakan pasar yang besar dengan laju pertumbuhan yang relatif tinggi. Mengenai akuisisi, tidak tertutup kemungkinan bahwa mereka akan melakukan akuisisi perusahaan lokal.

Selain ancaman, apakah ada juga peluang di balik MEA? Sebutkan beberapa peluangnya? Apakah ada peluang melakukan ekspansi bisnis ke negara-negara ASEAN lain ?

Peluangnya adalah diharapkan terciptanya pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat di Tanah Air dan juga di kawasan. Percepatan ini akan membawa peluang pada mereka yang memiliki kecepatan yang baik. Mau tidak mau kualitas SDM di Tanah Air harus memiliki kualifikasi / standar yang sama dengan SDM di negara ASEAN lainnya. Dengan dimilikinya kualitas SDM yang setara dengan SDM di negara ASEAN lain, perusahaan akan memiliki keyakinan yang lebih tinggi untuk melakukan ekspansi ke negara ASEAN lainnya. Peluang pasar kargo kami lihat cukup baik di bebeberapa negara Asia seperti India, Indochina, dan Tiongkok. Untuk saat ini kami mencoba bekerjasama dengan perusahaan General Sales Agent untuk memperluas jaringan distribusi kami di kota-kota di negara tersebut di mana kita offline (tidak ada penerbangan). Untuk Bangkok kami akan menambahkan kapasitas yang lebih besar atau frekuensi yang lebih sering. Peluang lain, tentunya adalah mengakuisisi perusahaan-perusahaan di negara-negara ASEAN yang bisa mendukung perkembangan bisnis. Terutama berkaitan dengan layanan express dan courier.

GarudaCargo-Rajendra (tegak)

Apa saja aksi korporasi (termasuk ekspansi, meningkatkan efisiensi, teknologi dll.) yang dilakukan perusahaan untuk menghadapi ancaman dan peluang MEA 2015?

Kami harus menjemput bola ke depan, tidak menunggu kargo datang ke bandara tetapi membuka pintu di kota bahkan door to door. Itu kami lakukan melalui kerjasama dengan perusahaan lain dan juga dengan menunjuk anak perusahaan untuk mengembangkan usaha. Kami membuat teamwork. Membentuk the winning team. Merekrut lebih banyak profesional muda dengan tujuan mempercepat proses bisnis perusahaan. melakukan recruitment fresh graduate terbaik sebagai program management trainee.

Di bidang teknologi apa yang dilakukan? Apa tujuannya ?

Menyamakan standar IT dengan standar internasional dan dengan masuk ke Sky Team tahun depan kita akan pastikan hal tersebut terjadi serta bekerjasama dengan provider IT terbaik.

Di bidang jasa layanan apa saja yang dilakukan? Apa tujuannya ?

Mengembangkan produk dengan standar yang sama dengan standar internasional, kami sudah bersertifikat IOSA (IATA Operational Safety Audit) selama 4 tahun bertutur-turut dan 3 tahun “zerro finding” selain berstandar mutu ISO 9001: 2008

Di bidang kapasitas, apa saja yang dilakukan ? Misal melakukan ekspansi ? Apa tujuannya ?

Sampai akhir tahun 2014 akan datang 21 pesawat (hal ini meningkat hampir 30%) dan 2015 akan menjadi 144 pesawat. Tujuannya adalah meng-grab peluang-peluang yang muncul dari pertumbuhan di kawasan.

Bergabung dengan aliansi SkyTeam untuk mengembangkan jaringan perusahaan.Kami juga bekerjasama dengan hampir semua pemain di industri logisitik seperti seluruh agen (domestik maupun international, ) dan regulated agent, warehouse operator, PT Pos dan menyediakan produk-produk untuk mendukung perusahaan kurir lokal dan internasional.

Dengan pelbagai aksi tersebut di atas, apakah optimistis akan mampu bersaing di era MEA ?

Di era MEA mendatang, kami masih optimis mampu bersaing dengan provider asing karena kami memiliki pengalaman lebih banyak dalam menggarap pasar di Tanah Air. Saat ini Garuda juga sedang berada di track yang baik, yang dibuktikan dengan berbagai penghargaan yang telah kami terima. Tahun lalu kami di Garuda Cargo mendapatkan “The Rising Star Carrier of the Year” dari majalah Payload Asia. Di tingkat Asia, kargo kami meningkat dua digit dibanding tahun lalu dan itu hanya dialami oleh kami dan airlines di Timur Tengah.

Apakah akan melakukan ekspansi ke negara ASEAN lain? Mungkin akan mengakuisisi perusahaan logistik di negara lain untuk memperluas pasar ?

Saat ini kami memang belum memiliki pesawat khusus kargo. Tapi pertumbuhan kapasitas kargo kami melalui ekspansi rute dengan pesawat penumpang sudah cukup tinggi. Tahun depan rencana kami adalah membuka rute dari dan ke Manila. Kami belum memiliki rencana untuk mengakuisisi perusahaan logistik di negara lain. Tapi kami telah dan akan menunjuk GSA di beberapa negara yang kami tidak memiliki kantor cabang. Hal ini ditujukan untuk menggarap pasar di negara tersebut dan mengurangi risiko finansial.

Apa saja tantangan & kendala yang dihadapi perusahaannya agar bisnisnya semakin berjaya (kendala eksternal maupun internal)?

Kendala yang kami rasakan adalah bahwa pertumbuhan kargo belum dapat diimbangi dengan pertumbuhan infrastrukturnya. Hal ini tampak dari gudang kami di domestik yang sudah sangat padat. Untuk mengantisipasi hal ini kami bekerja sama dengan pihak lain dengan tujuan meningkatkan kapasitas pergudangan yang kami miliki. Tantangan lain yang kami hadapi adalah tekanan terhadap harga jual yang diakibatkan semakin banyaknya pesaing yang masuk ke Indonesia.

Apa saja yang harus dilakukan pemerintah Indonesia (terkait dengan bisnis logistik) menghadapi MEA ?

Di era MEA mendatang akan semakin banyak provider asing yang masuk. Hal ini akan menekan harga jual. Tapi tentunya hal ini akan berimbas pada menurunnya biaya logistik di Tanah Air dan hal ini adalah hal yang baik bagi pemilik barang. Tapi sebagai salah satu pihak yang menyediakan jasa angkutan, maka kami berharap agar pemerintah dapat lebih bijak dalam membuat suatu kebijakan supaya kami dapat bertahan dalam kompetisi ini. Banyaknya dan besarnya komponen harga yang dikenakan bagi penyedia jasa angkutan perlu di-review lebih lanjut oleh pemerintah agar kami dapat menghasilkan laba usaha. Misalnya: menghilangkan ekonomi biaya tinggi baik di seaport, dryport maupun airport. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved