Marketing Technology Strategy

Hindari Persaingan Sengit VOD, Viu Fokus Ke Drama Korea

Hindari Persaingan Sengit VOD, Viu Fokus Ke Drama Korea

Layanan over-the-top (OTT) video on demand (VOD) semakin ramai pemainnya. Terhitung sejak pertengahan tahun 2015 hingga 2016 ini sudah ada 4 pemain besar yang masuk ke pasar OTT VOD Indonesia. Kini, sebuah perusahaan media dan hiburan asal Hong Kong, PCCW melalui anak usahanya Vuclip datang membawa aplikasi OTT VOD dengan merek Viu. Vuclip sendiri adalah perusahaan penyedia layanan VOD yang sudah lama menjelajah pasar Asia seperti India, Malaysia, Hong Kong dan Singapura.

Ketika ditanya mengenai ramainya persaingan pasar VOD di Indonesia, Janice Lee, Managing Director PWWC, mengatakan, pihaknya optimis karena strategi Viu nantinya tidak akan head to head dengan pemain OTT VOD yang sudah ada sebelumnya. “Konten kami khusus film, serial dan video dari Asia sedangkan mereka lebih didominasi dari Hollywood, jadi kami main di pasar yang berbeda,” ujarnya.

Jpeg

Jpeg

Sebelum masuk ke Indonesia, menurut Janice, pihaknya telah melaukan riset mendalam mengenai perilaku konsumsi OTT VOD masyarakat Indonesia. “Sekitar 80 % pasarnya adalah wanita yang suka dengan drama Korea, oleh karena itu konten kami berusaha mengikuti selera pasar disini,” jelasnya. Konten Viu memang didominasi konten Korea, baik serial drama maupun film hampir 50 %, sisanya diisi konten dari India dan Hollywood.

Selain itu untuk menyesuaikan diri dengan kondisi konektivitas internet di Indonesia yang belum merata, Nickhil Jakatdar, CEO Vucli, mengklaim aplikasi dan konten Viu termasuk ringan sehingga bisa diakses pda level 4G hingga 3G. “Untuk itu, kami targetkan penetrasi pasarnya hingga ke daerah-daerah di Indonesia tidak hanya di kota besarnya saja,” ujarnya.

Lebih lanjut Nickhil memaparkan beberapa kelebihan VOD asal Hong Kong ini. Pertama, Viu memiliki lebih dari 15 ribu jan tayang konten Asia dengan berbagai judul serta film serial dari taiwan dan pilihan film peringkat utama dari Hong Kong dan Bollywood. Kedua, serial Korea terbaru dari empat studio terbesar di Korea seperti KBS, CJ, SBS, dan MBC, yang ditayangkan sehari setelah tayang di Korea. Ketiga, Penayangan secara offline yang dapat disaksikan oleh konsumen dimanapun dan kapanpun. Kelima, opsi bebas iklan yang tersedia dalam versi premium.

Viu juga menggandeng IndiHome Fiber-to-the-Home (FTTH) Telkom dan paket data internet dari Telkomsel serta Samsung Indonesia sebagai partner untuk membangun pasar barunya di Indonesia. Menurut Jemmy V. Confido, VP Marketing and Sales Telkom Indonesia, nantinya para pelanggan IndiHome konten Viu akan ditawarkan melalui paket bundle dari Telkom pada jaringan FTTH. Untuk membangun konsumen awarness yang lebih cepat, Viu juga menggandeng Samsung yang sudah menjadi leader di pasar smartphone Indonesia.

“Nantinya seluruh pengguna Samsung Galaxy dari berbagai tipe bisa menikmati konten Viu secara gratis selama 12 bulan” ujar Denny Galant, Head of Product Marketing IT & Mobile Samsung Electronics Indonesia. Selain itu, Telkomsel sebagai salah satu pemain besar penyedia layanan broadband pun di gandeng Viu. Ririn Widaryani mengaku akan Viu dan Telkomsel akan menawarkan paket bundling dengan harga yang cukup kompetitif baik yang pra bayar maupun pasca bayar. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved