Produk kerajinan merupakan salah satu produk unggulan industry kreatif yang menjadi priamdona bagi UKM. Pemerintah daerah dibantu pemerintah pusat, melalui program dan kebijakan ekonomi kreatifnya, terus berupaya mensosialisasikan kepada masyarakat untuk mencintai dan menggunakan produk Indonesia, khususnya produk kerajinan.

Sebuah acara untuk keenam kalinya, CRAFINA, hadir sebagai ajang mengenalkan hasil karya industri kreatif Indonesia. ASEPHI (Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia) bekerja sama dengan Media Binakreasi, mengadakan event ini, dengan tema “From Natural Resources ti Creative Products for Lifestyle”.

“Industri kreatif menyumbang PDB 7-10 persen. Dari 15 industri ekonomi kreatif, itu semua memberikan kontribusi cukup besar. Kontributor terbesar adalah kuliner dan yang kedua adalah kerajinan,” katanya saat ditemui dalam pembukaan Crafina 2014 di JCC, Jakarta Pusat (26/11).

“PDB Indonesia 7-10% berasal dari Industri kreatif. Terdapat 15 industri kreatif di Indonesia dan semua memberikan kontribusi yang cukup besar. Setelah kuliner, kerajinan adalah konstributor terbesar yang kedua,” ujar Ferry Yahya, Staff Ahli Kementerian Perindustrian Bidang Pemasaran dan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri. Menurutnya, industri kreatif saat ini adalah tulang punggung bagi kemajuan ekonomi kreatif di Indonesia.

Sejak pertama kali diadakan di tahun 2008 CRAFINA selalu mengalami peningkatan, baik dari jumlah pengunjung maupun peserta. Tahun ini CRAFINA terdiri dari 60 stan dinas, 64 stand BUMN, dan 319 stand individu.

Untuk pameran tahun ini ada perbedaan dari tahun sebelumnya dengan hadirnya dua peserta yang berasal dari negara sahabat, Thailand dan Turki. Jumlah transaksi tahun ini ditargetkan sebanyak rp26miliar dan menaikan jumlah pengunjung sebanyak 43ribu dari tahun sebelumnya. (EVA)