Management Editor's Choice Strategy

Ambisi GMF Menjadi Pemilik Hanggar Terbesar di Dunia

Ambisi GMF Menjadi Pemilik Hanggar Terbesar di Dunia

Anak Usaha PT Garuda Indonesia Tbk, Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia, baru saja meresmikan pembangunan hanggar terbarunya atau hanggar 4 di area Garuda City Centre, Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang. Hanggar ini diklaim sebagai hanggar terbesar di dunia menggeser predikat sebelumnya yang dipegang oleh Turkish Technic milik Turkish Airlines.

Hanggar terbaru GMF dibangun di area seluas 67.022 meter persegi. Perincian 64000 meter persegi untuk area produksi dan 17.600 meter persegi untuk area area perkantoran. Hanggar ini memiliki kapasitas 16 pesawat berbadan kecil dan satu bay untuk aktivitas pengecatan pesawat. Biaya yang dikeluarkan untuk membangun hanggar tersebut berkisar Rp 550 miliar.

Direktur Utama GMF, Richard Budihadianto, menjelaskan, pembangunan hanggar terbaru GMF tak terlepas dari rencana pengembangan usaha Garuda Indonesia. Seperti diketahui Garuda dan Citilink pada tahun 2020 akan mengoperasikan sebanyak 241 pesasawat yang terdiri dari pesawat narrow body, regional jet, dan pesawat turboprop.

Tak hanya itu, agresifitas GMF juga telah melalui perhitungan yang matang. GMF berusaha mengambil sebanyak mungkin potensi pasar industri perawatan pesawat atau Maintenance, Repair and Overhaul (MRO). Bagaimana tidak industri ini diprediksi akan meningkat signifikan ke depannya. Potensi pasar MRO global diperhitungkan bakalan meningkat dari US$ 68 miliar di tahun 2015 ke US$ 88 miliar di tahun 2020.

Sementara itu nilai pasar perawatan pesawat di Asia Tenggara juga tak kalah menarik. Pada tahun 2020 diproyeksikan nilainya mencapai US$ 7,1 juta atau 26% dari nilai pasar seluruh Asia Pasifik. Indonesia sendiri, diprediksi akan mengalami pertumbuhan industri MRO hingga 12 persen dalam 5 tahun ke depan, atau sekitar US$ 1,6 juta. “GMF sebagai salah satu MRO yang diperhitungkan di Asia Tenggara, harus menjawab peluang ini lewat berbagai langkah ekspansi bisnis diantaranya melalui peningkatan kapasitas dan kapabilitasnya,” ujarnya.

Peresmian Hanggar Body Narrow GMF (6)

Saat ini GMF merupakan salah satu pemegang market share terbesar di Indonesia untuk pengerjaan perawatan pesawat terbang. Perusahaan ini menurut Sekertaris Perusahaan GMF, Aryo Wijoseno , berhasil mengambil 70 persen pasar yang berhasil terserap di lokal. Sejak tahun 1974, GMF sudah mampu merawat pesawat F-28 dan DC-9. Pada akhir tahun 1990, GMF sudah dapat melaksanakan overhaul pesawat A300, DC10, dan B747. Lalu pada akhir tahun 1993, GMF juga mampu merawat D-check untuk pesawat B737.

Pelanggan GMF tersebar diberbagai benua. Setidaknya ada 58 negara yang telah menjadi jaringan pelanggan GMF seperti Singapura, Malaysia, Belanda, Australia, Amerika, Afrika Selatan, Jepang dan lain-lain. GMF juga melayani perbaikan pesawat dari berbagai maskapai lain seperti Air Asia, Sriwijaya, Jet Airways, Spicejet, Air Atlanta dan lain-lain. Sejak tahun 2002 ini, kini telah memiliki sertifikasi Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKU-PPU), Federal Aviation and Administration (FAA), serta European Aviation Safety Agency. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved