Management Strategy

Asia Wakili 9% Pariwisata Medis di Pasar Global

Media Briefing PWC tentang Pariwisata Medis

Media Briefing PWC tentang Pariwisata Medis

Para turis medis memilih untuk melakukan pariwisata ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan yang meliputi berbagai jenis, misalnya perawatan gigi, bedah elektif, bedah kosmetik, hingga perawatan kesuburan. Pariwisata medis ini mengubah wajah penyediaan jasa dan konsumsi perawatan kesehatan. Hal ini sebagai salah satu efek dari globalisasi dan biaya perjalanan yang semakin murah.

Makin populernya pariwisata unik ini menonjolkan privatisasi perawatan kesehatan. Selain itu dengan adanya kemajuan teknologi informasi. memberikan akses informasi dan peningkatan kualitas logistik serta efisiensi biaya.

“Pada tahun 2012 Asia mewakili 9 persen pasar global untuk pariwisata medis. Diperkirakan antara tahun 2012-2020 pasar tersebut akan semakin signifikan,” ujar Vish Padmanabhan, Advisory dari PwC Consultant Indonesia. Tahun 2008 industri ini meliputi sekitar 35 negara yang melayani lebih dari satu juta turis medis tiap tahunnya. Angka tersebut meningkat menjadi 3 juta turis medis pada 2011.

Sebagai contoh di Singapura. Negara maju ini sejak lama dikenal sebagai pemrakarsa industri pariwisata medis di Asia. Singapura memiliki pasar transplantasi organ, perawatan kanker, bedah jantung, dan perawatan kesuburan. Terbukti tahun 2011, biaya pengeluaran medis yang dihabiskan oleh para turis mencapai US$ 784 juta.

Negara lainnya juga memiliki keunggulan medis berbeda, seperti India sebagai pemimpin bedah ortopedi dan jantung. Kemudian Korea Selatan yang mengkhususkan pada sel punca dan bedah tulang belakang. Sementara itu, pemain baru yaitu Malaysia, menawarkan pembedahan hemat biaya dan pemeriksaan komprehensif dengan menggunakan mHealth.

Indonesia juga sedang berbenah diri untuk mampu menjadi destinasi pariwisata medis. Perubahan signifikan pada sistem perawatan kesehatan, khususnya Jaminan Kesehatan Nasional. Selain itu adanya rencana kerja e-Health yang akan dimulai pada tahun 2015 hingga 2019 merupakan agenda penting untuk reformasi pada sektor kesehatan ini.

“Karena globalisasi perawatan kesehatan dan kompetisi meningkat, rumah sakit dan pemerintah berinvestasi untuk menghasilkan perawatan kesehatan yang berkualitas. Mendapatkan keunggulan daya saing dan pangsa pasar menjadi keinginan bagi setiap negara tersebut,” tutup Vish.(EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved