Management Strategy

Bagaimana Regi Mengembangkan Talent di Mediatrac?

Regi Wahyu, Founder Mediatrac

Regi Wahyu, Founder Mediatrac

Apapun jenis produk dan jasa yang ditawarkan, selain kualitas yang memadai faktor human merupakan elemen yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Bayangkan saja, jika punya produk yang bagus, high quality tapi tidak ada orang yang memasarkannya. Pastinya produk tersebut hanya menjadi hiasan di etalase semata.

Dalam menghire Human Resorce (HR), setiap perusahaan punya spesifikasi dan ketentuan masing-masing, seperti yang diterapkan oleh perusahaan big data analytics, Mediatrac. Dalam menetukan standar pemilihan karyawan tidak dilihat dari hasil IPK, berasal dari kampus ternama dan sebagainya. Tetapi yang paling utama adalah pada value.

“Kalau dilihat dari trafik data yang ada di dunia ini, explode menanjak tinggi dan kurva sangat tidak normal, maka cara menyiasatinya pun harus dengan cara yang tidak normal dan biasanya bisa dapat diselesaikan dengan orang yang tidak ‘normal’,” jelas Regi Wahyu, Founder Mediatrac pada SWA Online di kantornya di Graha Tirtadi, Jalan Senopati Kebayoran Baru Jakarta.

Untuk menyiasati ledakan data yang sangat besar itu, menurut Regi tidak cukup dengan bekal kepintaran. Sebab, orang pintar itu sudah dapat ditebak, sedangkan orang yang aneh/outcast selalu punya pola pikir yang aneh juga, karena pola kerja yang ada di Mediatrack seperti buat Algoritma dan sebagainya diperlukan pola pikir yang aneh dan out of the box.

Tidak hanya sekadar aneh dan ‘tidak normal’, dalam menentukan kompetensi pun Mediatrac punya standarisasi sendiri. Sebagaimana yang dijelaskan Regi bahwa ada empat value yang menjadi acuan untuk menghire karyawan. Yaitu: punya integritas terhadap data, curious and learn atau mau belajar kepada siapa saja, siap berkolaborasi dan yang terakhir adalah respect each other.

“Dan di dunia big data, data sscience tidak mesti yang ahli matematika saja. Di Mediatrac ada orang ahli environment, sosiologi dan sebagainya yang bisa memberikan pandangan atau sudut lain soal big data dan itu harus saling dihormati,” terang Regi.

Guna memberikan lingkungan kerja yang produktif dan efektif, Regi mengaku tidak menganggap karyawan di Mediatrack itu sebagai karyawannya. Tetapi ia tempatkan mereka sebagai tim, bahkan dianggap sebagai the future partner business. Hubungan kekeluargaan yang kental dan tidak ada jarak antara senior dan junior yang membuat tim Mediatrac menjadi betah dan menghasilkan sebuah iklim pekerjaan yang produktif.

Begitu juga soal sallary, meski tidak menyebutkan secara detail besaran nominalnya, pria yang pernah bekerja di GE itu menjelaskan bahwa pada prinsipnya adalah every body happy. Dan tim Mediatrac bisa menemukan ‘mainan’ nya sendiri dan mereka dapat mengekpresikan ide dan talent mereka dengan maksimal di Mediatrac. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved