Management Strategy

BII Cari Tambahan Modal Rp 1,5 Triliun Lewat Right Issue dan Subdebt

BII Cari Tambahan Modal Rp 1,5 Triliun Lewat Right Issue dan Subdebt

PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (BII) tengah membutuhkan tambahan modal hingga Rp 1,5 triliun. Opsi penerbitan saham baru (right issue) dan obligasi subordinasi (subdebt) bisa menjadi pilihan perseroan.

Direktur Keuangan BII, Thilagavathy Nadason, mengatakan, saat ini perseroan masih memiliki sisa obligasi atau surat utang jangka panjang senilai Rp 1 triliun. Diharapkan, rencana mengeluarkan instrumen pendanaan lewat right issue dan subdebt bisa terealisasi tahun ini. “Kami masih melihat kondisi pasar, namun rencananya bisa tahun ini,” ujar Nadason.

Jika tambahan modal Rp 1,5 triliun itu bisa didapatkan, maka BII akan mampu menjaga rasio kecukupan modal (CAR) nya menjadi 13,5%. Saat ini CAR BII berada di level 12%-13%, sementara di penghujung 2012 tercatat sebesar 12,83%.

Sepanjang 2012, BII telah menerbitkan obligasi senilai Rp 2 triliun dan subdebt Rp 1 triliun. Aksi ini memberikan likuiditas yang cukup serta modal tambahan untuk mendukung rencana pertumbuhan. Surat utang ini memperoleh peringkat AAAidn dari Fitch dan (id)AA+ dari Pefindo. Sedangkan kedua lembaga pemeringkat ini juga memberikan rating untuk subdebt masing-masing AAidn dan idAA.

Di sisi lain, Nadason mengatakan tahun ini BII bakal menambah kantor cabang sebanyak 50 unit. Sepanjang 2012, perseroan telah membuka 64 kantor cabang baru, 12 diantaranya masih dalam proses persetujuan Bank Indonesia serta 165 ATM baru. Total kantor cabang BII sebanyak 415 unit dan 214 unit WOM Branches serta 411 unit BII Finance Branches. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved