Management Strategy

Desk Khusus Investasi Terima Pengaduan dari Investor Sektor Tekstil

Desk Khusus Investasi Terima Pengaduan dari Investor Sektor Tekstil

Desk Khusus Investasi sektor Tekstil dan Sepatu yang dibentuk oleh BKPM dan Kementerian terkait, telah menerima pengaduan dari investor sektor tekstil, terutama dari sektor hulu, bahan baku benang dan kain.

Menurut Kepala BKPM Franky Sibarani sudah ada tiga perusahaan yang melaporkan permasalahannya ke Desk Khusus Investasi tersebut yang mengatakan persoalannya yaitu mengenai ketidakmampuan mereka untuk bersaing produk impor yang membuat pasar domestik menjadi over supply. Akibatnya, banyak perusahaan yang menurunkan kapasitas produksinya.

IMG-20151008-WA0004_resized_1

“Kami akan memanggil ketiga perusahaan tersebut besok (Selasa, 13/10) untuk mengetahui persoalan dan fasilitasi yang dapat diberikan agar mereka tidak sampai menutup usahanya,” ujarnya.

Sebelumnya,ia mengungkapkan adanya pengaduan dari 13 investor sektor tekstil existing yang sudah memasukkan pengaduan melalui asosiasi. Dia menjelaskan dari jumalah 13 perusahaan tersebut, 8 perusahaan diantaranya disebut akan mengurangi volume produksinya, dan 5 perusahaan berencana untuk tutup produksinya.

Desk Khusus Investasi sektor Tekstil dan Sepatu dibentuk BKPM bersama Kementerian terkait lainnya untuk membantu investor existing, sehingga dapat mencegah PHK. Adapun desk investasi ini terdiri dari BKPM, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan (Ditjen Pajak dan Bea Cukai), dan kementerian terkait lainnya, serta didukung oleh Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo).

Sementara itu, untuk menghadapi persoalan tersebut pemerintah telah, mengeluarkan stimulus yang dapat langsung menjawab kebutuhan industri melalui paket ekonomi jilid 3 yang diumumkan minggu lalu. Salah satunya penurunan tarif listrik dan diskon tarif sebesar 30% untuk pemakaian pukul 23.00-08.00 pagi. Kebijakan itu diharapkan dapat mengurangi beban industri padat karya.

Untuk diketahui, sepanjang Semester I 2015 realisasi investasi untuk sektor tekstil masih tumbuh positif, naik 58% sebesar Rp 3,88 Triliun dibandingkan Semester 1 2014. Realisasi investasi seluruh sub sektor tekstil pada Semester I 2015 juga tumbuh positif, yaitu industri pengolahan serat tekstil tumbuh 213% sebesar Rp 2,40 Triliun dari 82 proyek, industri pertenunan tekstil tumbuh 613% sebesar Rp 163 Miliar dari 25 proyek, industri pakaian jadi tumbuh 16% sebesar Rp 941 miliar, dan industri perlengkapan pakaian tumbuh 563% sebesar Rp 216 Miliar dari 15 proyek. Sementara itu, realisasi investasi untuk sektor alas kaki pada Semester I 2015 tumbuh 613% sebesar Rp 759 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dari 69 proyek. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved