Management Editor's Choice Strategy

Diaspora Indonesia Makin Rekat Lewat Palapa Ventures

Diaspora Indonesia Makin Rekat Lewat Palapa Ventures

Para diaspora Indonesia yang diinisiasi oleh Indonesian Diaspora Business Council (IDBC) telah resmi membentuk modal ventura (venture capital/VC) bernama Palapa Ventures pada 1 Februari 2015. Melalui Palapa Ventures, keterikatan para diaspora atau orang-orang Indonesia yang berada di luar negeri terhadap Indonesia diharapkan bisa meningkat hingga pada tahap bisnis.

Chairman IDBC Edward Wanandi mengatakan, pembentukan VC bernama Palapa Ventures adalah bagian dari fokus IDBC dalam melihat kebutuhan apa saja yang bisa dibawa ke Indonesia atau sebaliknya memberikan kesempatan untuk lebih banyak mengangkat bisnis di Indonesia. “VC ini sudah diluncurkan sejak 1 Februari tahun ini dengan nama Palapa Ventures,” katanya.

Saat ini, pucuk pimpinan Palapa Ventures adalah Tirto Aji, diaspora Indonesia yang sudah 12 tahun bekerja di Yahoo. Pembangunan VC, yang terletak di Silicon Valley, Amerika Serikat (AS) itu dibantu mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar. Palapa Ventures dibentuk karena memang hingga saat ini belum ada VC yang dikelola oleh orang Indonesia. “Makanya ada ide buat VC, terutama di AS. Kalau orang Indonesia menaruh uang di VC memang banyak. Itu seperti orang beli saham, taruh uang di sebuah perusahaan pengelola keuangan,” ujarnya.

Palapa Ventures akan menjadi wadah sekaligus menjembatani para diaspora Indonesia untuk berkolaborasi dalam bisnis. Saat ini, IDBC sedang mengumpulkan dana untuk modalnya. Melalui VC itu, IDBC ingin nama Indonesia lebih dikenal masyarakat dunia. “Agar orang mau bekerja sama dengan kita, maka kita harus mempunyai relationship di sana, ya melalui VC ini,” kata dia.

Chairman IDBC, Edward Wanandi

Chairman IDBC, Edward Wanandi

Dia mengatakan, IDBC terus melakukan fund raising untuk memperkuat pendirian modal ventura di Silicon Valley tersebut. Palapa Ventures ditargetkan bisa menggalang dana US$ 20 juta tahun ini. Saat ini, Palapa Ventures sudah memiliki investor. Sudah ada dana yang diinvestasikan sejak VC didirikan, salah satunya usaha healthcare di AS. Untuk saat ini, konsentrasi usaha Palapa Ventures akan dilakukan di AS.

Untuk selanjutnya, kata Edward, Palapa Ventures akan masuk ke bisnis teknologi-informasi (TI). Alasan ini pula yang membuat lokasi Silicon Valley dipilih dengan harapan para diaspora atau pengusaha Indonesia mempunyai tempat yang cukup baik di AS, sehingga bisa banyak membantu perkembangan industri TI di Indonesia. Apalagi, bisnis TI di AS itu masuk di segala bidang bisnis. Harapannya, Palapa Ventures yang dibangun oleh orang Indonesia atau diaspora Indonesia bisa menjadi berperan di AS

“Ada banyak diaspora lain yang seperti Tirto yang ingin turut bantu mengembangkan ini. Industri TI ini sangat besar, kalau bisnis lain terkait sumber daya alam (SDA) semua sudah ada yang mengerjakan. IT itu ada kesempatan untuk lebih bisa dikembangkan,” ujar dia. (Reportase: Herning Banirestu)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved