Management Strategy

Ekonomi Lesu, Sun Motor Group Makin Selektif

Ekonomi Lesu, Sun Motor Group Makin Selektif

Roda ekonomi tak berputar sesuai harapan pada kuartal I-2015 dan diprediksi masih akan melambat pada semester pertama. Pelaku bisnis harus memutar otaknya mencari strategi terbaik untuk mencapai target yang dicanangkan di awal tahun, setidaknya menjaga agar perusahaan tidak merugi. Sun Motor Group yang banyak bergerak di industri kendaraan bermotor dan properti merasakan betul dampak perlambatan ekonomi di Tanah Air.

“Iya, cukup signifikan, selama kuartal I-2015 ini (pendapatan di bisnis kendaraan bermotor) sudah turun 20% dibandingkan waktu yang sama tahun lalu. Sama, (di) hotel pun turun 20%,” kata Presiden Direktur Sun Motor Group, Hartono Hosea.

Presiden Direktur Sun Motor Group, Hartono Hosea

Presiden Direktur Sun Motor Group, Hartono Hosea

Menurut dia, mau tidak mau setiap perusahaan harus bertahan dengan berbagai cara. Contohnya, mereka mulai selektif menerima bisnis penjualan mobil dari Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM). Mereka tidak harus mengambil banyak kendaraan untuk dipasarkan seperti dulu. Semuanya harus mengacu pada perhitungan bisnis sesuai kondisi ekonomi terkini.

“Mobil paling terkena dampak perlambatan ekonomi. Properti pun sama. Tapi, Sun Motor Group, bisnis hotel bisa menjadi penyeimbang. Kami juga memiliki rental mobil yang kini jumlahnya sudah 2.000 unit. Mereka bisa menjadi pilar bisnis kami (di saat sedang sulit). Tahun ini, saya perkirakan bisnis hotel cukup cemerlang meski market sedang turun,” ujar Hartono.

Dia menjelaskan, Sun Motor Group juga berharap banyak pada bisnis mal, yakni Solo Paragon Mall yang didirikan sekitar 4 tahun yang lalu. Untuk bisnis tersebut, mereka masih fokus di kota-kota kecil seperti Solo mengingat operasionalnya tidak mudah. Ia memberi contoh saat tingkat keterisian mall sangat rendah, jauh di bawah harapan. Solusi terbaik adalah menggratiskan ongkos sewa. Itu belum termasuk jika ada tenant yang berulah dengan meminta fasilitas ini dan itu.

“Itulah kenapa kami hanya membuka satu di Solo. Tapi, sampai sekarang itu (Solo Paragon Mall) masih nomor satu di sana. Untuk bisnis perumahan, kami bekerja sama dengan Ciputra Group. Kami yang memiliki lahan, lalu pihak Ciputra yang membangun hingga memasarkannya. Ada di Jogja (Citra Sun Garden), dan Semarang (Citra Sun Semarang). Perhitungannya bagi hasil, nilai bangunan dan tanah masing-masing berapa,” katanya.

Untuk mengembangkan lini bisnis tersebut, Sun Motor Group bersama Ciputra dan satu investor lain sebenarnya ingin membangun semacam City Walk di atas lahan seluas 4 hektar yang ada di Bali. Namun, rencana ini masih ditunda seiring belum kondusifnya perekonomian nasional. “Kami sudah membeli lahan seharga Rp 400 miliar di Bali. Tapi, pembangunannya masih wait and see. Ekonomi tak cuma lesu, situasi politik juga belum stabil. Sempat ada rencana penggulingan presiden,” ujar Hartono. (Reportase: Arie Liliyah)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved