Management Editor's Choice Strategy

Erida G. Djuhandi: Perkuat Modal dan Rem Ekspansi

Erida G. Djuhandi: Perkuat Modal dan Rem Ekspansi

Ekonomi global masih belum menentu. Harga komoditas masih di titik terendah. Likuiditas juga masih ketat. Bayang-bayang perlambatan ekonomi di semester I-2015 masih menghantui para pengusaha.

Direktur Keuangan Triputra Group, Erida Gunawan Djuhandi menyarankan para pengusaha untuk berhati-hati saat memutuskan untuk melakukan ekspansi usaha di tengah situasi ekonomi global maupun domestik yang belum kondusif.

“Melihat kondisi ekonomi saat ini, ada baiknya para CFO mengerem ekspansi bisnisnya, khususnya untuk new investment,” kata wanita yang meninggalkan Adira Finance empat tahun silam ini.

Direktur Keuangan Triputra Group, Erida Gunawan Djuhandi

Direktur Keuangan Triputra Group, Erida Gunawan Djuhandi

Yang tidak kalah penting, lanjut dia, adalah dari sisi pemodalan. Perusahaan sebaiknya memperkuat modal lewat right issue jika memungkinkan. Dari sisi internal, konsolidasi antartim dengan mengutamakan pada sisi Cost Reduction Program (CRP) harus diperkuat.

Menurut Erida, seorang CFO juga harus bisa menjadi pemimpin dan membentuk tim utama (the winning team). Direktur Keuangan juga mesti membangun kompetensi inti yang lebih inovatif dan kreatif, terutama di saat situasi bisnis yang belum menentu saat ini.

“Strategi dan teknologi yang akan diterapkan dalam peningkatan kinerja perusahaan semuanya merupakan turunan dari the winning team,” katanya.

Dari pengalamannya menjadi CFO dan COO di Adira Finance, lanjut dia, kehadiran the winning team akan menciptakan iklim atau lingkungan pekerjaan yang baik. Meliputi, sisi kesejahteraan karyawan yang merupakan aspek tangible maupun budaya kerja (aspek intangible).

“Caranya, saya menyeleksi karyawan dan membentuk formasi yang tepat. Yaitu, menaruh orang-orang pada posisi yang tepat dan kemudian membangun kemampuan kerja dengan maksimal,” katanya.

Tak hanya fokus pada angka-angka, Erida mengakui seorang CFO juga harus memperhatikan leading indicator, yakni sumber daya manusia. Jika sumber daya manusianya yang berkualitas, tentu siap mengemban amanah yang berat.

“Jika belum siap, target sekecil apapun sulit dicapai. Itu yang harus diperhatikan CFO sekarang. Harus berimbang antara soft power dengan hard power agar tercipta working excellent bagi perusahaan,” katanya.

Erida sukses membesarkan perusahaan pembiayaan, Adira Finance. Saat baru bergabung, aset anak usaha PT Bank Danamon Tbk itu baru sekitar Rp 1 triliun. Dalam kurun 10 tahun, ia berhasil mengangkat aset perusahaan menjadi Rp 10 triliun. “Jumlah karyawannya bertambah menjadi 29.000 orang dari sebelumnya hanya 1.000 karyawan,” katanya. (Reportase: Syukron Ali)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved