Management

Erik Meijer Buka Kartu Soal Masuknya ke Indosat

Erik Meijer Buka Kartu Soal Masuknya ke Indosat

Erik Meijer, Direktur Pemasaran Indosat, mengaku termasuk orang yang jarang memikirkan karier. “Saya yang hidup dari hari ke hari, tidak pernah memikirkan target tahun sekian harus jadi apa,” jelasnya. Tidak ada waktu untuk memikirkan hal itu. Sebab, ia percaya jika memberikan yang terbaik, maka jika ada sesuatu yang lebih baik akan diambilnya peluang itu.

Erik Meijer, Direktur Pemasaran Indosat

Erik Meijer, Direktur Pemasaran Indosat

Sekarang ia di Indosat, maka yang dipikirkannya adalah apa yang terbaik untuk Indosat. Ini juga dilakukannya saat di perusahaan-perusahaaan lain. Ini terlihat hanya 3 perusahaan ia gawangi pemasarannya selama ia tinggal di Indonesia. Yaitu Telkomsel (11 tahun), Bakrie Telecom (5 tahun).

“Mungkin jika jarang pindah malah jadi,” tutur pria berdarah Belanda. Meski sering pindah kerja, ia mengklaim sebagai eksekutif yang loyal.

Tentang pinangan, kata Erik itu kata kuncinya berprestasi. “Hasil kerjalah yang dilihat orang, harus yang terbaik, usahanya dan inovasinya ada,” imbuhnya. Yang harus diperhatikan lainnya adalah integritas. Hasilnya cemerlang jika orangnya korup, ia yakin tidak akan dilirik.

Dan yang terakhir syaratnya harus punya interaksi yang bagus dengan pihak terkait. Menurut Erik, percuma apabila seorang eksekutif hebat sendiri, tapi tidak mampu membawa anak buahnya maju juga. “Tidak sustain, suatu kesuksesan tidak bisa bergantung pada satu orang,” tegasnya.

Jika orang itu keluar, maka kesuksesan di perusahaan itu ikut hilang. Menurutnya, kesuksesan dalam perusahaan terjadi , jika ia berhasil membangun tim yang kuat agar tim bisa terus melanjutkan kesuksesan itu.

People management menjadi kunci kariernya. Bahwa sukses itu harus disampaikan ke orang-orangnya, sebagai hal yang bisa dicapai. Ini harus dibangun kala tidak percaya diri ada dalam perusahaan. Lalu dilihat peluang apa yang bisa dilakukan. Ini pun harus dilakukan dengan planning dan strategi yang jelas.

Apakah ia punya kesempatan untuk mengembangkan innovasi-inovasi. “Apabila saya masuk, ke perusahaan punya banyak ide tapi tidak bisa diimplementasikan percuma,” tuturnya. Akan lebih utama jika posisi itu memungkinkan dirinya menggarap ide dan peluang yang ia temui.

“Saya tipe workaholic, satpam seringnya harus menunggu saya pulang,” katanya. Dan itu bisa dilakukan jika dirinya merasakan nyaman dan happy.

Bagaimana adaptasi di tempat baru? Menurut Erik sebelum ia pindah ke suatu perusahaa, ia akan melakukan riset tentang perusahaan tersebut. “Outside viewnya seperti apa,” ujarnya. Salah satu keuntungan orang luar masuk ke suatu perusahaan ia akan bisa melihat perusahaan dengan cara berbeda. Karena yang sudah lama tidak akan melihat itu, menjadi hal wajar.

“Sebelum masuk Indosat, saya sudah punya pandangan yang lengkap tentang perusahaan tersebut, katanya. Karena setelah 3 bulan masuk, biasanya orang lupa apa yang semestinya dikumpulkan informasi-informasi yang dibutuhkan.

Setelah masuk yang dilakukannya dalam bulan-bulan pertama adalah belajar. Bicara dengan stakeholder terkait: ke karyawan, direksi, komisaris dll. Semua ia cocokan, yang tidak cocok ia lewatkan. Hasilnya menjadi action plan nya.

Apa yang dilakukan saat ini di Indosat? Erik tidak mau mengatakan detail, karena terkait strategi. Yang jelas menurutnya Indosat adalah perusahaan dengan banyak potensi. Perusahaan yang paling lengkap secara potensi. Punya aset banyak: jaringan dan SDM juga. Namun sayangnya cukup lama kurang sukses.

Kendala yang sekarang dihadapinya adalah belum terlalu kenal 3000an karyawan Indosat. Bukan saja kenal orangnya, tapi juga apa tugas dan peran mereka. “Saya pikir orang-orang Indosat juga harus adaptasi dengan saya,” tuturnya tentang kendala di tempat baru.

Menurutnya, setelah 5 tahun di Bakrie Telecoml, lalu ia putuskan untuk keluar, sama alasannya kala memutuskan keluar dari Telkomsel setelah 11 tahun di sana, karena tim di bawahnya sudah siap. “Saya juga sudah tidak memberikan added value lagi, saya menjadi menduduki posisi orang,” ujarnya.

Menurut Erik, ia malah ingin istirahat dulu sebelum akhirnya menerima pinangan Indosat. “Saya belum tahu setelah keluar dari Bakrie -Telecom, karena saya tanda tangan dengan Indosat saat 14 Mei 2012 RUPS,” tuturnya.

Ia mengaku tawarannya banyak kala ada kabar ia akan keluar Bakrie -Telexom. “Tiga tahun lalu saya sebenarnya sudah ditawari Indosat,” ujarnya. Oleh Harry Sasongko, masalahnya merasa masih semangat di Bakrie -Telecom dan baru saja perpanjang kontrak dengan B-Tel. Ia mengaku tidak enak hati kalau langsung resign.

“Saya ini termasuk yang enggan bicara dengan headhunter kalau masih kontrak,” katanya. Ia punya prinsip tidak akan “lihat-lihat” atau “sekadar cek ombak” dengan headhunter. “Bayangkan jika ada orang yang tahu, wah itu jadi saya tidak loyal, padahal saya menuntut loyalitas setiap orang dalam tim saya,” jelasnya.

Ia merasa selama dirinya happy, tidak akan menyambut tawaran itu, plus tugasnya belum selesai. Bahwa ada yang menawarkan benefit dan gaji lebih tinggi ia akui. Tapi tidak harus diikuti. “Indosat bukan termasuk yang tawarannya tertinggi,” ungkapnya tanpa mau merinci detail yang diterimanya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved