Management Strategy

Hadapi MEA dengan Paduan Marketing Online dan Offline

Hadapi MEA dengan Paduan Marketing Online dan Offline

Kondisi perekonomian Indonesia diramalkan masih optimis tahun 2016. Hal ini disampaikan oleh Hermawan Kristiadi, founder dari Mark Plus Inc. Ia memperkirakan pada 2016 Indonesia masih akan mengalami tahun yang penuh dengan ketidakpastian.

Beberapa faktor yang memengaruhi antara lain mulai efektifnya era Masyarakat Ekonomi ASEAN yang belakangan ini sedang menjalani tahap warming up. Selain itu, perang ekonomi antara dua negara adikuasa, yaitu Amerika Serikat dan Tiongkok, juga akan memberi pengaruh signifikan.

P_20151210_105609-640x360

“Saya dapat kabar sekarang 2.000 sopir taksi di Vietnam, sedang belajar bahasa Indonesia. Sedangkan di Thailand malah belajar bahasa Jawa. Belum lagi Tiongkok dan Amerika yang masih berseteru dalam perang dingin ekonomi,” ujar Hermawan.

Meski demikian, ia masih optimis. Menurutnya, kondisi ini pada sisi lain juga dapat menciptakan peluang-peluang pasar baru yang harus diperhatikan oleh para pelaku bisnis guna menentukan langkah-langkah yang perlu diambil untuk menyikapi berbagai peluang yang ada, tapi tetap memperhatikan berbagai potensi ancaman yang mungkin juga dapat terjadi.Salah satunya adalah dengan memanfaatkan teknologi.

“Apapun kondisinya, para pemasar di Indonesia tentunya harus mengambil sikap agar dapat tetap survive di tahun 2016 mendatang. Teknologi informasi dan komunikasi misalnya merupakan faktor penting yang harus diperhatikan dan dimanfaatkan oleh para pemasar untuk meningkatkan kemampuan kompetitifnya,” tambahnya.

Teknologi online dan media sosial khususnya terlihat tumbuh secara pesat di Indonesia. Hal itulah yang pada gilirannya dapat menciptakan hubungan human-to-human (H2H) antara penyedia produk dengan para pelanggannya.

H2H merupakan pendekatan yang dipandang sesuai dengan karakter masyarakat Indonesia yang tidak cukup sekadar disentuh secara mind and heart saja, namun lebih dari itu perlu juga diperhatikan aspek human spirit-nya.

Perkembangan kondisi seperti ini menuntut para pemasar untuk lebih peka melihat dinamika pasar. Fungsi pemasaran di perusahaan harus dapat terus beradaptasi dengan pasar yang selalu berubah agar dapat melihat serta memanfaatkan potensi yang ada dan menjadikannya suatu bisnis yang menguntungkan.

“Kapabilitas pemasaran yang dinamis seperti ini harus dimiliki oleh perusahaan, baik di tingkat korporat maupun produk yang kemudian tercermin pada positioning yang jelas, diferensiasi yang kuat, dan tentunya brand image yang bagus,” dia menjelaskan.

Semua itu tentunya harus didukung dengan suatu langkah yang dapat menciptakan hubungan H2H yang bersifat WOW baik secara online maupun offline.

Pemanfaatan teknologi dengan pendekatan online dan offline ini tidak dapat dipisahkan dan harus saling melengkapi jika memang ingin tetap survive di masa mendatang. Hal ini dibuktikan oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia yang sejak tahun ini sudah mengembangkan dan menerapkan strategi dalam menghadapi tahun 2016 mendatang.

Dengan mengusung brand ‘Wonderful Indonesia’ dan ‘Pesona Indonesia’ serta mempergunakan pendekatan branding, advertising, dan selling, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia mampu meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia.

“Jumlah kunjungan wisman ke Indonesia secara kumulatif pada Januari–Oktober 2015 adalah sebanyak 8.017.589 wisman atau tumbuh 3.88% dibanding pada periode yang sama tahun 2014 yaitu sebanyak 7.755.616 wisman. Pada Januari–September 2015 jumlah pergerakan wisatawan Nusantara mencapai 187,3 juta perjalanan dengan jumlah spending sebesar Rp140.5 triliun. Kombinasi online dan offline media memang menjadi salah satu pendorong meningkatnya jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia,” ujar Arief Yahya Menteri Pariwisata Indonesia.

Hermawan menambahkan bahwa online dan offline bukanlah sesuatu yang sifatnya kanibal. Tapi saling melengkapi. “Banyak toko toko online yang menambah gerai offlinenya. Hal ini membuktikan bahwa online, memang membantu promosi offline. Begitu pula sebaliknya,” kata Hermawan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved