Management Strategy

HIPMI Berharap Pemerintah Gandeng Pengusaha Muda untuk Proyek 35 Ribu MW

HIPMI Berharap Pemerintah Gandeng Pengusaha Muda untuk Proyek 35 Ribu MW

Ketua Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Bidang Energi, Andhika Anindyaguna, berharap pemerintah gandeng pengusaha muda untuk menyelesaikan mega proyek 35 ribu Mega Watt (MW). “HIPMI mengharapkan program ini diberikan banyak peluang untuk pengusaha nasional khususnya pengusaha muda untuk mengunakan komponen dalam negeri dan kami harapkan tenaga kerjanya juga berasal dari Indonesia. Karena kami melihat penyerapannya untuk tenaga kerja proyek ini sekitar 600 ribu orang,” katanya

20151005_140842_resized_1

Presiden Direktur Sugih Energy itu menyatakan, penyelengaraan forum diskusi energi HIPMI bertujuan untuk mengkaji pemerintahan Jokowi-JK satu tahun di bidang ESDM.

“Kita buat forum ini karena perjalanan pemerintah ini sudah berjalan selama setahun kita ingin melihat kinerja pemerintah terkait 35 MW,” ucapnya.

Ia mengungkapkan bahwa banyak pihak yang meragukan target 35 ribu MW dapat diselesaikan dalam jangka 5 tahun kedepan. Pasalnya hal ini dilihat dari kondisi ekonomi Indonesia yang terus melemah hingga saat ini sehingga target 35.000 megawatt akan sulit dicapai sesuai taret.

“Sebenarnya ada yang mengatakan harus di review ulang kemungkinan harus diturunkan targetnya, karena kalau melihat pertumbuhan ekonomi yang tidak memungkinkan, nah ini yang kita ingin kaji lebih dalam,” tuturnya

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa, pemerintah diharapkan bersikap realistisis dalam merealisasikan proyek ambisius listrik 35000 MW.Selain itu banyak yang mempertanyakan mengenai kesiapan pemerintah dalam proyek pemenuhan rasio eletrikfikasi tersebut.

“Kebutuhan listrik, atau industri dulu? Ini harus dipetakan pemerintah secara komprehensif, semuanya tak terlepas kondisi negara, kalau iklim ekonominya bagus, itu tentunya keberanian investor membangun market dulu bisa terjadi,” kata Wakil Ketua Komisi VII DPR Satya Yudha

Satya menambahkan proyek 35.000 MW harus juga disesuaikan dengan target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan pemerintah, diketahui dalam RAPBN 2016 pemerintah menargetkan pertumbuhan sebesar 5,5 persen padahal dalam usulan proyek pembangunan listrik 35.000 MW saat itu pemerintah targetnya sebesar 5,7 persen. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved