Management Strategy

Jurus BTN Realisasikan Target Laba Bersih Rp 1,6 Triliun

Jurus BTN Realisasikan Target Laba Bersih Rp 1,6 Triliun

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) hingga akhir tahun ini mencanangkan target laba bersih sekitar Rp 1,6 -1,7 triliun. Dalam kondisi ekonomi makro yang kurang kondusif, manajemen BBTN tetap optimis dapat mempertahankan kinerjanya. Hal ini tercermin kinerja hingga triwulan III 2013 BTN berhasil memperoleh laba bersih Rp 1,057 triliun.

Menurut Maryono, Direktur Utama BBTN, perolehan laba didorong oleh pertumbuhan kredit dan pembiayaan yang disalurkan sebesar Rp 96,54 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp 88,537 triliun. Dari sisi pertumbuhan kredit BBTN mengalami pertumbuhan sekitar 26% (sebelumnya, Rp 76,57 triliun), sedangkan DPK mengalami pertumbuhan 28% dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya (Rp 69,33 triliun). “Pertumbuhan kredit perseroan lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan industri yang hanya 22%,” kata Maryono.

BTN

Selain itu, pada triwulan III, BBTN mencatatkan laba sebesar Rp8,069 triliun atau tumbuh 19,87% dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar Rp6,731 triliun. Sedangkan Net Interest Income , BBTN membukukan Rp4,134 triliun atau tumbuh 16,98% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (Rp3,534 triliun).

Sumber pendapatan lain BBTN berasal dari fee base income yang dikelolanya. Misalnya dari bank garansi tahun 2012 menghasilkan fee base income sekitar Rp 2,276 miliar, sedangkan tahun ini menjadi Rp 4,205 miliar. Selain itu juga dari layanan Priority Banking dengan lahirnya bancassurance hasil kerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi diharapkan akan menambah fee base income. Dan juga dari penjulan ORI 10 menghasilkna fee base sekitar Rp 102 juta.

Porsi pembiayaan pada kredit perumahan masih mendominasi dengan share 86,12% dari total kredit yang disalurkan perseroan selama kuartal III/2013 sebesar Rp83,138 triliun. Sementara, sisanya sebesar 13,88% atau Rp13,401 triliun disalurkan untuk pembiayaan kredit nonperumahan. BBTN akan tetap akan memberikan dukungan pada program pemerintah dalam bidang perumahan melalui skim FLPP (fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan). Apalagi BBTN telah memberikan kontribusi yang tinggi dengan share rata-rata di atas 95%.

Maryono menambahkan,untuk mencapai target laba sekitar Rp 1,6-1,7 triliun, ada 3 upaya yang harus dilakukan BBTN hingga akhir tahun ini yaitu meningkatkan collection/penagihan, meningkatkan NPL, dan juga melakukan penjualan aset. Dengan tiga upaya tersebut, ia yakin hingga akhir tahun 2013, nonperforming loan (NPL) BTN akan menjadi 3,2 %, karena hingga September tahun ini NPL BTN masih sekitar 4,88%. Sebab dengan penurunan tersebut, laba BBTN baik dari pendapatan bunga ekspansi baru sudah sesuai dengan dengan rencana yang ditetapkan manajemen BBTN. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved