Management Strategy

Kepala SKK Migas Berbagi Wawasan Kepada Manajemen BNI

Oleh Admin
Kepala SKK Migas Berbagi Wawasan Kepada Manajemen BNI

Dewan Komisaris dan Direksi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mendapatkan paparan tentang kondisi industri hulu minyak dan gas (migas) secara langsung dari Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Rudi Rubiandini. Penjabaran industri hulu migas ini disampaikan kepada BNI karena bank BUMN ini tergolong paling maju dalam memberikan jasa perbankan kepada pelaku industri migas di tanah air dan memiliki perhatian khusus pada pengembangan pembiayaan ke sektor tersebut.

Bank Negara Indonesia

Penjelasan Kepala SKK Migas terkait industri migas ini diselenggarakan di Kantor Pusat BNI, Jakarta, Kamis (11/7/2013) kemarin. Sesi penjelasan Kepala SKK Migas ini disampaikan secara langsung kepada segenap Dewan Komisaris BNI termasuk Komisaris Utama Peter B Stok dan anggota Direksi termasuk Wakil Direktur Utama BNI Felia Salim.

Felia menegaskan, kehadiran Kepala SKK Migas ke BNI merupakan bentuk perhatian khusus dari pemerintah terhadap bank yang memberikan fokus dan serius pada pengembangan industri hulu dan hilir migas. BNI memang memberikan penekanan khusus pada delapan sektor unggulan di Indonesia, salah satunya adalah industri migas.“Paparan ini diberikan secara eksklusif kepada BNI oleh Kepala SKK Migas. Ini menjadi pengakuan pada prestasi BNI yang sudah memberikan perhatian khusus pada industri migas,” tutur dia.

Dalam pemaparannya tersebut, SKK Migas mengajak perbankan nasional untuk turut mengembangkan dan mendorong kesuksesan sektor migas nasional. Pada posisi ini, BNI sudah berperan aktif dalam mendukung sektor migas nasional melalui pengelolaan cash management, pembiayaan kepada vendor atau pembiayaan rantai pasokan migas, pengelolaan dana ASR (Abandonment & Site Restoration), e-tax, paying agent, dan trustee service. Pada pelayanan jasa-jasa perbankan tersebut, BNI unggul di industri perbankan nasional saat ini.

Hingga Juni 2013, jumlah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Migas yang bereksplorasi mencapai 178 KKKS, dan yang sudah berproduksi sebanyak 76 KKKS. Dari seluruh KKKS yang sudah berproduksi itu, 44 KKKS diantaranya sudah menjadi nasabah BNI.

Keunggulan BNI

Kepercayaan KKKS kepada BNI ditandai oleh berbagai faktor, antara lain, pertama, saat ini, BNI melalui cabang luar negerinya yang di Singapura telah menjadi bank pertama di Indonesia yang memberikan layanan trustee atau jasa penitipan. Jasa ini langsung dimanfaatkan oleh pelaku industri migas Indonesia yang memang membutuhkan layanan trust. Pengelola Blok Mahakam menjadi nasabah pertama layanan trust BNI. Pengelola Blok Mahakam, yaitu PT Pertamina (Persero), Total E&P Indonesie, dan INPEX Corporation, menggunakan jasa trustee itu melalui kantor cabang BNI di Singapura. Kantor cabang BNI di Singapura merupakan satu-satunya bank asal Indonesia yang telah mendapatkan full bank license dari otoritas bank sentral di Singapura.

Layanan trust oleh BNI ini secara resmi ditandatangani antara BNI dengan PT Pertamina (Persero), Total E&P Indonesie, dan INPEX Corporation di Jakarta, pada 25 Februari 2013, dan disaksikan oleh Kepala SKK Migas dan Direktur Bank Indonesia. Adapun penunjukan BNI melalui kantor cabang BNI di Singapura sebagai trustee telah ditunjuk oleh pengelola Blok Mahakam sejak September 2011. Langkah ini dinilai telah memberikan daya dorong kepada Bank Indonesia untuk menerbitkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang trustee pada akhir tahun 2012 terkait dengan Devisa Hasil Ekspor.

Kedua, dalam penghimpunan dana ASR, BNI telah mendapatkan kepercayaan dari 37 blok migas untuk menempatkan dana abadi yang hanya akan ditarik ketika masa eksploitasi sumur migas telah habis. Nilai dana ASR yang disimpan di BNI hingga Juni 2013 sebesar US$ 136,9 juta.

Ketiga, plafon pembiayaan yang telah disiapkan BNI hingga semester I Juni 2013 pada segmen korporat mencapai Rp 13,2 triliun. Selain segmen korporat, BNI juga telah memberikan pembiayaan kepada para vendor KKKS berupa supply chain financing dengan portfolio sebesar Rp 8,18 triliun. Ini menunjukkan salah satu bentuk perhatian serius BNI pada sektor industri migas.

Keempat, pada saat yang sama, BNI pun memberikan layanan cash management untuk 26 KKKS dengan volume transaksi selama semester I 2013 mencapai Rp 47,43 triliun. Dengan demikian, BNI juga mendapatkan sumber dana murah yang signifikan dari penempatan-penempatan dana pelaku usaha di sektor migas selama ini.

Selain dari transaksi operasional para pelaku migas melalui BNI, para KKKS juga telah memanfaatkan layanan e-tax BNI yang telah terintegrasi secara host to host ke Ditjen Pajak. Selama semester I 2013, sebanyak 26 KKKS telah melakukan pembayaran melalui e-tax dengan volume transaksi sebesar Rp 3,7 triliun.

Layanan pada pelaku usaha sektor migas ini diberikan secara menyeluruh mulai dari Car Ownership Program hingga Housing Loan, penerbitan corporate card dan personal credit card, hingga bertindak sebagai pengelolaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan. Layanan outlet dan ATM BNI menjangkau daerah-daerah eksplorasi KKKS di pelosok Indonesia yang biasanya sulit ditembus oleh layanan perbankan.

Kelima, BNI juga menjadi satu-satunya bank asal Indonesia yang mendapatkan kepercayaan dari Kementerian Keuangan untuk menghimpun pembayaran pajak dalam mata uang asing dari luar negeri, melalui Modul Penerimaan Negara Valuta Asing (MPN Valas). MPN Valas merupakan salah satu kekuatan jasa pembayaran pajak yang dikembangkan BNI melalui e-tax BNI Solution, yang dapat memangkas kebutuhan waktu bagi wajib pajak korporasi yang ingin membayar pajak lebih cepat. Untuk itu, MPN Valas yang diberikan BNI mendapatkan penghargaan The Best Product Innovation of Financial Service Sector dari Kementerian BUMN pada 27 Juni 2013.

Trustee BNI

Khusus untuk layanan trustee, Felia menegaskan bahwa pelayanan ini menjadi tonggak sejarah baru bagi industri perbankan di Indonesia, di mana untuk pertama kalinya bank nasional Indonesia, yaitu BNI (melalui Cabang Singapura) memberikan layanan trust yang selama berpuluh-puluh tahun dikuasai oleh bank asing di luar negeri. ”Ini juga menjadi tonggak baru bagi industri minyak dan gas Indonesia karena kini pelayanan trustee sudah beralih ke perbankan nasional sehingga target penggunaan konten lokal dalam industri minyak dan gas semakin nyata terwujud,” tegasnya.

Nilai perikatan layanan trustee antara BNI dan pengelola Blok Mahakam tergolong signifikan dalam tataran transaksi keuangan di sektor minyak dan gas Indonesia karena volume transaksi penjualan gas Blok Mahakam mencapai 10-12 shipment per bulan, dengan nilai sebesar US$ 50-60 juta untuk setiap shipmentnya.

“Keunggulan BNI sebagai bank nasional Indonesia pertama dan memiliki pengalaman dalam memberikan layanan trustee tentunya menjadi nilai tambah yang bisa diberikan kepada nasabah pengguna jasa trustee lainnya di Indonesia. Dengan demikian, BNI juga menjadi bank nasional yang paling siap dalam menggarap pasar pelayanan trustee di Indonesia,” tutur Felia.

Dengan layanan trust oleh BNI, pengelolaan devisa yang dihasilkan oleh pelaku usaha di industri berbasis ekspor, termasuk migas, diharapkan akan memberikan manfaat lebih besar pada perekonomian nasional, sehingga pasar keuangan domestik semakin kuat. Dengan demikian, pengoperasian layanan trust oleh BNI ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang optimal bagi pelaku ekonomi dalam mengelola devisa. Hal ini juga diharapkan dapat memberikan tambahan pasokan valuta asing ke dalam negeri dan memberikan kontribusi positif pada kestabilan nilai tukar rupiah serta daya saing perbankan domestik. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved