Peluang merek asli Indonesia untuk go global terbuka lebar di masa-masa mendatang. Namun, syaratnya tentu tidak mudah. Merek lokal ini harus sudah mapan di tingkat nasional, misalnya untuk kategori otomotif, produk teknologi seperti ponsel, komputer, video audio, dan lainnya.

“Bagaimanapun, dalam membangun merek harus dilihat dulu kinerja produknya di tingkat nasional. Jadi, lihat dulu kinerja produk atau merek tersebut di Indonesia. Artinya, peluang terbesar untuk melaju ke pasar global dimiliki merek-merek local yang sudah lebih dulu mapan di Indonesia,” kata Istijanto Oei, Pengamat Pemasaran dari Prasetiya Mulya Business School.

Menurut dia, beberapa merek sudah berhasil melaju ke pasar dunia seperti dari Grup Wings yang masuk ke negara-negara di Afrika. Merek-merek lokal yang sudah diapresiasi di dalam negeri, seperti dari hasil survei Indonesia Best Brand Award 2015 yang digelar Majalah SWA bekerjasama dengan MARS, seperti Teh Botol Sosro, Kapal Api, Nutrisari, Indomie dan sejenisnya berpeluang besar kuat bersaing di pasar global.

Pengamat Pemasaran Prasetiya Mulya Business School, Istijanto Oei

“Ini dimungkinkan karena konsumen sekarang melihat merek dari sisi kinerjanya, bukan asal negaranya. Contoh, merek otomotif dari Jepang (dan akan disusul Korea) diterima di pasar global termasuk AS. Merek televisi dan gadget dari Korea (Samsung) mendominasi pasar dunia,” ujar dia.

Di Indonesia, lanjut dia, merek yang kuat lebih banyak di industri kreatif, kuliner, dan fashion. Industri kreatif seperti novel Laskar Pelangi sukses bersaing dengan novel internasional. Demikian juga dengan industri fesyen (pakaian, sepatu, dompet, dan lainnya), kuliner yang beragam, kerajinan tangan.

Sayang, sampai saat ini belum ada upaya pembangunan merek yang kokoh. Padahal, produk yang berhasil membawa mereknya sukses di pasar, akan membangun country brand juga seperti Korea saat ini, untuk produk televisi, gadget. Negeri Ginseng juga terkenal dengan boyband dan girlband-nya. Jepang juga kesohor dengan merek Toyota dan Honda untuk kategori otomotif.

“Mungkin Agnes Mo dapat dianggap sebagai contoh merek local yang berkancah di dunia. Kita mengharapkan ada salah satu merek yang sangat unggul (superior) untuk suatu kategori tertentu sehingga bisa mengangkat country image Indonesia untuk kategori tersebut,” katanya. (Reportase: Lia Amelia Martin)