Krisis keuangan tahun 2007 nyaris mematikan perusahaan pakaian jadi, PT Mondrian, yang berlokasi di Klaten, Jawa Tengah. Namun, berkat kerja keras pantang menyerah jajaran pimpinan berikut karyawannya, produsen pakaian kasual anak dan dewasa tersebut mampu bertahan hingga kini.

Rahasianya adalah memulai bisnis ekspor sejak tahun 2008, dengan produk pakaian anak perempuan (dress) yang menjadi komoditas utama ekspor. Tercatat, nilai ekspor meningkat dua kali lipat setiap tahunnya.

“Sejak tahun 2013 mulai terus mengalami peningkatan. Di tahun 2012-2013 mengalami peningkatan 2 kali lipat. 2013 hingga sekarang mengalami peningkatan 2 kali lipat setiap tahunnya,” kata Joy Benaya Samueli, Wakil Direktur PT Mondrian.

Industri ini berawal dari industri rumahan yang lahir pada tahun 1997, tepat saat badai krisis ekonomi menerjang. Mondrian mampu bertahan hingga akhirnya mampu berkembang menjadi Perseroan Terbatas. Ketangguhan mereka diuji krisis berikutnya, tepat 10 tahun kemudian.

Foto: IST

Mondrian sempat mengalami situasi berat. Perusahaan hampir gulung tikar dan sulit bertahan. Namun karena sudah begitu banyak karyawan yang bekerja di perusahaan, sang pemilik memutar otak agar perusahaan ini dapat tetap hidup dan tidak memberhentikan karyawan yang sudah hampir 1000 orang. “Sejak itu, perseroan mulai melakukan evaluasi dan komitmen baru untuk dapat menembus pasar ekspor,” katanya.

Bermodal nekat dan tanpa pengalaman di bidang ekspor, pada tahun 2008, Mondrian memberanikan diri untuk memulai bisnis ekspor. Awalnya jelas tidak mudah. Perseroan sempat mengalami pahitnya pasar ekspor ketika keuntungan yang didapat belum seberapa, hanya untuk menutupi biaya operasional perusahaan.

“Tantangan paling besar adalah kompetisi yang kian sengit dari segi harga. Kini, negara tujuan utama ekspor kami adalah Amerika, Eropa, dan Asia,” kata dia.

Apa rahasianya? Kualitas menjadi prioritas serta fokus pada dress anak, harga kompetitif dan lokasi yang strategis. Tak hanya dari segi produk, dari sistem manajemen, perusahaan pun unggul karena memperhatikan kesejahteraan para karyawan. Sehingga, mereka bisa kerja dengan nyaman.

“Untuk marketing, kami punya agen ternama sehingga performa lebih bagus dan cepat tanggap dalam pemesanan order,” kata Joy.

Namun demikian, ia tetap berharap pemerintah terus memberi dukungan berupa kemudahan perizinan dokumen-dokumen terkait. Selain itu, pemerintah juga harus lebih proaktif dan memperhatikan para eksportir-eksportir kecil agar bisa berkembang pesat. Mondrian telah merasakan betapa sulitnya merintis usaha ekspor dari nol.

“Ada beberapa pegawai setia yang sangat berterima kasih kepada Mondrian. Dengan penghasilan yang diterima, anak-anaknya bisa lulus kuliah dan mencari pekerjaan yang lebih baik,” kenang Joy. (Reportase: Nerissa Arviana)