Management Strategy

MTF Targetkan Dana Obligasi Berkelanjutan II Rp2 Triliun

MTF Targetkan Dana Obligasi Berkelanjutan II Rp2 Triliun

Sebagai perusahaan pembiayaan dengan ranking terbesar ke tiga di Indonesia, PT Mandiri Tunas Finance (MTF) ingin terus menggenjot kinerjanya hingga mencapai posisi the leader di perusahaan pembiayaan di Indonesia. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Marketing PT Mandiri Tunas Finance, Harjanto Tjitohardjojo dalam acara Media Briefing di Jakarta, Selasa (6/10).

Direksi MTF saat melakukan media breafing di Jakarta (8/9/2015)

Direksi MTF saat melakukan media breafing di Jakarta (8/9/2015)

Meski kondisi pasar otomatif sedang mengalami kelesuan, namun tidak menjadi kendala bagi MTF. Terbukti, pada even GIIAS dan IIMS pada Agustus kemarin, MTF berhasil menghimpun surat pesanan kendaraan (SPK) baru dari dealer sebanyak 1.446 surat dengan nilai pembiayaan baru melebihi target yang ingin dicapai sebesar Rp 200 miliar menjadi Rp 260 miliar dan Rp 2 miliar untuk motor gede.

“Dalam catatan kami, pembiayaan pada bulan September 2015 menjadi rekor paling tinggi dengan pemberian kredit (lending) mencapai Rp1,548 triliun, lebih tinggi dari catatan lending pada Juni 2015 yang mencapai Rp1,4 triliun. Dengan demikian secara year to date pembiayaan MTF hingga September mencapai Rp11,950 triliun,” ungkap Harjanto.

Lebih lanjut, Harjanto menjelaskan bahwa saat ini sedang terjadi penurunan pembelian di segmen kendaraan commercial sebesar 20-30%, untuk menyikapi hal tersebut MTF tengah melakukan pergeseran segmen. Dari segmen customer ke customer passenger yang peluangnya masih sangat besar dan terbuka lebar.

Terkait pergeseran tersebut, Deputi Direktur Operasional PT Mandiri Tunas Finance, Albertus Henditrianto, mengatakan, pihaknya telah melakukan swiching sejak tiga bulan lalu yakni dari segmen komersial ke passenger. Hal tersebut sebagai langkah antisipasi dari penurunan harga komoditas yang berakibat pada penurunan segmen kendaraan komersial.

“Untuk memudahkan pelanggan, kami menggunakan KPM, yaitu pembiayaan bersama antara Bank Mandiri dan Tunas Finance untuk keperluan pembelian mobil baru atau bekas. Kami tawarkan untuk genjot passenger dan COP (car ownership program),” jelas Albertus.

Albertus menambahkan, untuk mendukung pertumbuhan segmen passenger dan COP, pihaknya menggalang sinergi dengan BUMN seperti Kantor Pos, PLN, Kereta Api, Telkom, dan Pegadaian. Hal tersebut mengingat customer BUMN sangat prospektif tetapi jarang digarap dan masih tercecer.

“Untuk itu, akan kami kumpulkan, tawarkan untuk pembiayaan COP dan untuk operasional dan logistik. Saat ini segmen passenger MTF sendiri sudah 65%, sebanyak 5% untuk mobil bekas dan motor, dan sisanya 30% untuk komersial. Sebelumnya porsi komersial 55% dan pasenger 45%,” ungkap Albertus.

Lebih lanjut, Harjanto menjelaskan selain melakukan swiching segmen pembiayaan, pihaknya juga meng-create market. Antara lain melakukan edukasi ke customer yang biasanya membeli secara tunai untuk beralih ke pembiayaan MTF.

“Cukup membayar 50% dari harga kendaraan, kemudian sisanya cicil selama 6 bulan dengan bunga 0%, inikah sangat menarik bukan. Dan memang pemain di program ini masih jarang dan kami MTF sudah melakukannya,” jelas Harjanto.

Sebagai tambahan informasi untuk mendukung berbagai strategi MTF, selain dukungan pembiayaan joint venture dari Bank Mandiri yang saat ini mencapai 70%-80% dari total pendanaan, MTF tetap mencari sumber dana lain melalaui penerbitan obligasi dan lainnya.

Menurut rencana, MTF Akan melakukan penawaran umum berkelanjutan (PUB) Obligasi berkelanjutan II dengan total dana yang akan dihimpun maksimal sebesar Rp 2 triliun. Penerbitan obligasi ini dilakukan secara bertahap, pada tahap pertama akan diterbitkan pada akhir tahun sebesar Rp 600 miliar dan sisanya akan diterbitkan di tahun 2016.

“Tujuan dari penerbitan obligasi ini adalah untuk menambah modal kerja pembiayaan kendaraan bermotor. Nantinya dana segar yang diperoleh dari penerbitan obligasi ini akan disalurkan kembali untuk pembiayaan kendaraan bermotor,” ungkap Ade Cahyo Nugroho Direktur Keuangan MTF. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved