Management Strategy

Perbanas Minta Pemerintah Waspadai “Shutting Down” AS

Perbanas Minta Pemerintah Waspadai “Shutting Down” AS

Ditutupnya Pemerintahan AS (shutting down) untuk sementara waktu dikhawatirkan akan memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi global jika terus berlarut-larut. Ekonomi AS sendiri saat ini menjadi penopang pertumbuhan ekonomi global di tengah memburuknya kondisi keuangan negara-negara Eropa dan negara-negara berkembang.

Sigit-Pramono-PerbanasIndonesia sebagai salah satu negara berkembang harus mengantisipasi dampak negatif dari kebijakan tersebut yang juga dapat berdampak melambatnya pertumbuhan ekonomi global dan tentunya pertumbuhan ekonomi Indonesia sendiri.

Terkait hal tersebut, Ketua Perbanas, Sigit Pramono, meminta agar Pemerintah RI memperhatikan dampak kebijakan shutting down sementara Pemerintahan AS bagi perekonomian di Tanah Air.

Menurut Sigit, kebijakan shutting down akan membuat daya beli komoditas AS turun dan imbasnya akan berpengaruh pada ekspor kita ke AS. “Itu lah kenapa kita harus perhatikan ekonomi disana,” ujar Sigit Pramono.

Sejak ditutup kemarin, hingga hari ini (2/10), mata uang Dollar AS mengalami tekanan terhadap hampir seluruh mata uang dunia, termasuk Rupiah (posisi Rupiah terhadap Dollar AS yakni Rp 11.380 pada Rabu (2/10) sore). Kondisi tersebut diperburuk setelah AS merilis data ADP (Automatic Data Processing) Non-farm Payroll yang menunjukkan sektor swasta AS menciptakan lapangan kerja lebih rendah dari perkiraan.

Laporan ADP menyebutkan, sektor swasta AS menciptakan lapakan kerja sebanyak 166.000 pada bulan September, lebih rendah dari prediksi para ekonom sebesar 177.000 lapangan pekerjaan. ADP juga merevisi turun angka pada bulan Agustus dari sebelumnya sebesar 176.000 menjadi 159.000.

Data ADP biasanya dipakai sebagai tolak ukur untuk melihat data jumlah tenaga kerja dari Departemen Tenaga Kerja AS, namun karena belum ada kepastian apakah Departemen Tenaga Kerja akan merilis data tersebut, data ADP menjadi lebih diperhatikan oleh para investor. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved