Management Strategy

Perempuan Dominasi 60% Jagad Wirausaha Tanah Air

Perempuan Dominasi 60% Jagad Wirausaha Tanah Air

Perempuan berwirausahawan sudah hampir sama biasanya dengan perempuan jadi ibu.

Lomba Wanita Wirausaha Mandiri-Femina 2013 menampilkan perempuan wirausaha Rizka Romadhona, Melanny, dan Riana Bismarak (berturut-turut dari tengah ke kanan).

Tengoklah Oktavia Kusuma Ningsih, pengusaha Abon My Baby; Melanny, pendiri CV Aroma Cake Buah Naga; juga Rizka Wahyu Romadhona, pembuat Lapis Bogor Sangkuriang. Mereka baru segelintir dari perempuan wirausahawan Indonesia dan baru-baru ini, berkumandang namanya lewat Lomba Wanita Wirausaha Mandiri-Femina 2013.

Pada umumnya, orang masih beranggapan bahwa jagad wirausaha masih didominasi pemain laki-laki. “Tapi, memang banyak cewek yang jadi pengusaha sekarang,” komentar Syarief Hasan, Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (27/6). Persentase perempuan mencapai 60% dari wirausahawan seluruhnya.

Meski demikian, kalau mau dihitung dengan statistik, jumlah perempuan wirausaha belum seberapa. Bagaimana tidak, jumlah wirausahawan perempuan dan laki-laki saja baru 2% dari 247-an juta penduduk Indonesia.

Syarief Hasan, Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

Menurut Syarief, kementerian berupaya menyuburkan pertumbuhan wirausaha melalui pelatihan yang sifatnya langsung. “Betul-betul praktik yang bisa dilakukan. Bukan sekolah lagi,” terangnya. Berkat pelatihan, baik wirausahawan perempuan maupun laki-laki bisa menangani produksi sejauh dibutuhkan.

Selain itu, kebijakan yang berpihak pada wirausahawan pun dicanangkan. “Setiap (pendapatan) belum sampai Rp 4,8 miliar per tahun, dia bebas PPh. Daripada sebelumnya harus bayar 35%, ini lebih murah,” ungkapnya mengenai besar pajak yang kini dibebankan pada pelaku usaha kecil menengah.

Termasuk pedagang kaki lima, lanjut Syarief, tidak kena pajak lagi. “Tinggal lapor saja kalau dapat,” tegasnya. Terakhir, ia menargetkan, persentase wirausahawan Indonesia, perempuan dan laki-laki, mesti mencapai 2% dari keseluruhan warga negara pada tahun 2014.(EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved