Marketing Strategy

Mandiri E-FX Permudah Transaksi Valas

Mandiri E-FX Permudah Transaksi Valas

Mulai saat ini, nasabah bisa melakukan transaksi jual beli valas tanpa harus datang ke Bank Mandiri berkat layanan e-fx yang baru saja diluncurkan.

Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini, mengatakan, keunggulan Mandiri e-fx adalah sistem pencatatan per transaksi yang selalu dapat dilacak setiap saat. “Setiap transaksi jual beli yang dilakukan nasabah langsung tercatat oleh sistem dan mereka pun dapat mencetaknya,” kata Zulkifli di Jakarta, Senin (1/10).

Dalam tampilan menu Mandiri e-fx juga ditampilkan semua nilai valas yang diperjualbelikan, mulai dari dolar AS hingga Yen. Kelebihan lainnya, nasabah bisa menawar harga dengan memilih opsi menawar pada menu.

Hingga September 2012, Bank Mandiri memiliki 100 nasabah favorit dan 2000 nasabah perbankan komersial. Ke depannya, bank pelat merah ini juga akan menerbitkan kontrak investasi kolektif beragun aset (KIK EBA), tepatnya di akhir tahun 2012.

KIK EBA sebagai salah satu cara untuk menjual obligasi rekapitalisasi. Obligasi rekapitalisasi akan di-“bundling” dengan kredit KPR Bank Mandiri. “Kami punya Rp 50 triliun obligasi rekapitalisasi yang sudah available for sale (AVS). Waktu itu solusinya kami bundling dengan pinjaman valuta asing dengan Standard Chartered dan bank lain serta kita keluarkan KIK EBA,” tambah Zulkifli.

Pembicaraan dengan bank lain untuk menjual obligasi rekapitalisasi diharapkan tuntas dalam waktu dekat ini. Jumlah obligasi rekapitalisasi yang akan dikeluarkan untuk skim KIK EBA ini masih dalam penghitungan. Sebelumnya, Bank Mandiri sudah mendapatkan pinjaman valas 250 juta dolar AS dari Standard Chartered Bank Singapore dengan menjual obligasi rekapnya sejumlah Rp 1,8 triliun. Bank Mandiri sendiri memiliki obligasi rekapitalisasi senilai Rp 78 triliun dengan status available to sale (AFS) sebesar Rp 54 triliun dan hold to maturity sekitar Rp 24 triliun.

BUMN dengan aset terbesar ini pernah menargetkan dapat menjual obligasi rekapitalisasi Rp54,7 triliun pada semester kedua tahun ini. Sebab, Bank Mandiri telah mendapatkan kepastian soal penjualan obligasi rekapitalisasi dari Bank Indonesia maupun Kementerian Keuangan. Obligasi rekapitalisasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah untuk mendukung modal perbankan pada saat krisis moneter 1997-1998. (Lila Intana)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved