Marketing Editor's Choice

Bagi Bhinneka, Kepuasan Pelanggan Harga Mati

Bagi Bhinneka, Kepuasan Pelanggan Harga Mati

Bhinneka.com adalah salah satu penyedia jasa layanan jual-beli online terbesar di Tanah Air. Mereka menargetkan omset sebesar Rp 800 miliar sepanjang tahun lalu. Namun, founder dan CEO Bhinneka.com Hendrik Tio tak mau jemawa. Baginya, inovasi dan kepuasan pelanggan adalah harga mati. Diam hanya akan menjadikan perusahaannya habis ditelan zaman. Ada banyak titik yang menjadi perhatian Bhinneka, bukan hanya di toko online, tetapi juga offline mereka.

“”Kami sebenarnya banyak, tetapi yang pertama itu online. Kedua, kami juga punya stock, karena kami juga punya toko. Jadi kami ada online dan offline. Lalu kami juga ada call center. Customer juga bisa chatting, SMS, BBM, Whatsapp, dan email sama kami. Jadi itu sudah menjadi contact point,” ungkap Hendrik Tio, CEO PT Bhinneka Mentari Dimensi.

Hendrik merasa “tokonya” masih sangat kecil. Besarnya peluang bisnis online di Tanah Air juga membuatnya optimis mengarungi bahtera bisnis bersama Bhinneka.com. Dari segi geografis, sebaran pelanggan masih banyak di Jakarta. Beda jauh dengan nasabah di di luar Ibukota plus Bali dan pulau-pulau di Indonesia lainnya.

“Kita punya range itu umur 25-35 tahun. Usia matang kalau kita mengatakannya, dan itu yang paling besar, dan Jakarta masih memegang yang paling besar yaitu 50% dibanding kota-kota lain di Indonesia. Misalnya kalau kita bandingkan dengan kota lain, langsung jomplang, seperti Jakarta 50% dibandingkan dengan Surabaya yang 3%. Jadi kalau dibagi antar kota agak jauh,” katanya.

Hendrik Tio, Founder and Chief Executive Officer CEO Bhinneka.com

Hendrik Tio, Founder and Chief Executive Officer CEO Bhinneka.com

Ia mengharapkan pemerintah tak melupakan pembangunan di kota-kota lain di luar Pulau Jawa. Pembangunan infrastruktur seperti jaringan listrik dan internet akan berimplikasi positif pada penggunaan smartphone di wilayah tersebut. Dengan begitu, mereka bisa dengan mudah mengakses Bhinneka.com

“Memang banyak faktor. Lagipula investasi di bidang telekomunikasi ini tidak murah. Dengan semakin banyak tower, kecepatan akses internet akan lebih cepat. Jika tidak mumpuni, kasihan rakyatnya,” ujar dia.

Untuk menggenjot pembelian dari daerah-daerah tersebut, Bhinneka.com, katanya, menawarkan kemudahan dengan menggratiskan ongkos kirim. Langkah itu diharapkan mampu mendorong kenaikan permintaan, tak hanya produk IT, tetapi juga mainan, alat olahraga, alat musik, perlengkapan dapur, dan lainnya.

“Kami memberikan banyak pilihan sehingga pelanggan akan lebih puas. Mereka juga telah paham, barang-barang di Bhinneka itu berkualitas. Sehingga, mereka akan belanja lagi dan lagi di kemudian hari,” katanya.

Satu lagi layanan yang tak kalah penting adalah tersedianya jaringan service center. Barang yang rusak akan diganti dengan yang baru jika pelanggan melakukan klaim tidak lebih dari 14 hari. Gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga tak menjadi hambatan. “Market di Indonesia masih sangat besar. Itu yang harus dioptimalkan. Apalagi dengan akan dimulainya era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Orang Indonesia termasuk loyal. Mereka tentu akan lebih memilih perusahaan lokal,” katanya.

Kendati nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami gejolak selama 2013, pertumbuhan bisnis e-commerce Bhinneka.com tidak mengalami dampak terlalu signifikan. Hendrik menilai Indonesia masih merupakan daerah yang aman dan nyaman untuk bisnis tersebut.

Setiap harinya, situs Bhinneka.com ditilik 165.000 pengunjung. Namun, dari angka itu hanya 1% yang melakukan transaksi. Saat ini, Jakarta, merupakan lumbung pendapatan terbesar bisnis Bhinneka.com. 50% transakasi terjadi di ibu kota. Sementara 50% sisanya tersebar di kota-kota lain dengan angka tertinggi 3% per kota.

Dari 36 kategori produk yang dijual, PC notebook menjadi kontributor tertinggi bagi pendapatan. 17% pendapatan Bhinneka.com berasal dari penjualan PC Notebook kendati marginnya hanya berkisar di 5% sampai 8%. Sisanya ditopang oleh produk lain yang berkontribusi 1,5% hingga 3%. (Ferdi Julias Chandra)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved