Energi fosil mulai ditinggalkan karena jumlahnya yang terus menyusut dan tidak dapat diperbarui. Banyak negara kini beralih ke sumber energi terbarukan. Dengan bentang alam yang beraneka ragam, Indonesia kaya sumber energi terbarukan. Contoh, energi surya yang melimpah di Sumba Timur, Ende, dan Maumere.

Ini yang mendorong Conergy, perusahaan internasional penyedia jasa tenaga surya, untuk membangun tiga fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berjenis ground-mounted solar photovoltaic (PV) dengan kapasitas 1-megawatt yang akan menghasilkan tenaga listrik untuk tiga kota di provinsi Nusa Tenggara Timur: Sumba Timur, Ende, dan Maumere.

Conergy yang menggarap pekerjaan teknis, membuat perencanaan dan desain serta penyediaan komponen untuk pembangkit listrik tersebut menggandeng PT Buana Energi Surya Persada dan PT Indo Solusi Utama Kontrak untuk proyek skala besar pertama mereka di Indonesia.

Pembangunan serta pemasangan di Sumba Timur ditangani PT Buana Energi Surya Persada, sedangkan untuk wilayah Ende dan Maumere dilakukan PT Indo Solusi Utama. Keseluruhan proyek diperkirakan rampung dan beroperasi penuh pada pertengahan tahun pertama 2016.

Rico Syah Alam, Presiden dan CEO PT Buana Energi Surya Persada mengatakan, energi adalah salah satu infrastruktur penting yang berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi di suatu negara.

Pertumbuhan jumlah populasi dan industri yang tinggi di Indonesia mendorong pemerintah meningkatkan kapasitas tenaga listrik guna memenuhi kebutuhan energi yang semakin meningkat. “Ini adalah komitmen perseroan mendukung program 35.000 MW,” kata dalam rilisnya.

Pulau Sumba adalah salah satu daerah di Indonesia yang kurang berkembang. Saat ini, lebih dari setengah penduduk pulau Sumba tidak memiliki akses jaringan listrik, dan 85% listrik yang digunakan dihasilkan oleh mesin diesel atau solar. Pengembangan sumber daya energi terbarukan di Indonesia akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

“Ini adalah momen strategis dalam mewujudkan harapan dan tujuan kami, terutama di bidang pengembangan tenaga surya di Indonesia,” kata Rici Cakra Perwira, Presiden dan CEO Indo Solusi Utama.

Alexander Lenz, Presiden Conergy Asia & Middle East menjelaskan, pemerintah Indonesia akan terus membangun infrastruktur penting demi meningkatkan daya saing di era perdagangan bebas ASEAN (Masyarakat Ekonomi ASEAN).

Indonesia merupakan negara besar yang kaya akan sumber daya energi terbarukan. Pemanfaatan sumber daya ini akan berkontribusi untuk membangun pasokan energi nasional dan memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi.

Setelah 3 pembangkit listrik tenaga surya ini beroperasi, Sumba Timur, Ende dan Maumere akan mendapat aliran daya listrik lebih dari 1400 MWh setiap tahun. Dengan rata-rata pemakaian listrik tiap rumah tangga 10 kwh/bulan, kurang lebih 35 ribu rumah tangga akan mendapat akses jaringan listrik di masa yang akan datang.