PT Megaxus Infotech berharap kenaikan user pada game Royal Master.

Sukses dengan Closed Beta Test (CBT), PT Megaxus Infotech resmi meluncurkan game terbarunya, Royal Master. Ini adalah online PC game dengan kombinasi RPG (Role-Playing Game) dan RTS (Real Time Strategy) yang menghadirkan nuansa baru untuk para gamer Indonesia. Royal Master yang dikembangkan oleh Yd Online, sebuah developer asal Korea Selatan, menggunakan sistem Non-Targeting Combat di mana karakter bebas untuk bergerak dan melakukan serangan atau combo yang mematikan.

“Royal Master tidak saja menghadirkan petualangan yang penuh action, tapi juga berbagai fitur unik yang membuat game ini sangat menyenangkan untuk dimainkan,” ujar Eva Muliawati, Chief Executive Officer PT Megaxus Infotech.

Sebagai salah satu perusahaan game publisher, Megaxus terus berinovasi menjalankan marketing program dengan melakukan pengembangan bisnis bersama partner-partner korporat dari berbagai industri. Tujuan utama dari kegiatan co-marketing dan co-branding ini untuk meningkatkan brand awareness produk-produk Megaxus di masyarakat umum dan memberikan layanan terbaik bagi seluruh komunitas gamers di Indonesia.

Wida Handoyo, Marketing Manager PT Megaxus Infotech, mengungkapkan, berdasarkan hasil riset pasar game internasional, Indonesia saat ini telah menduduki peringkat ke-7 dengan total market revenue sebesar US$ 146.684.000. “Pertumbuhan industri game online yang menjanjikan ini tentunya dianggap sebagai peluang bisnis, terutama bagi perusahaan-perusahaan yang gencar menjalankan program community marketing. Terbukti di tahun 2015 ini, sudah semakin banyak perusahaan-perusahaan besar dari berbagai industri yang bekerjasama dengan meluncurkan program marketing dan payment bersama kami, antara lain: Telkomsel, Kratingdaeng, MNC Play dari MNC Group, Mal Ciputra Jakarta, CIMB Niaga, Bank BCA, Bank Mandiri, dan lain-lain,” ungkapnya.

Felix Darmoko, Brand Manager Manager PT Megaxus Infotech, menambahkan, pada tahun 2015 ini sudah ada lebih dari 13,2 juta user, dan Megaxus Infotech berupaya menambah 30% lagi. (EVA)