Marketing Strategy

Maserati Usung Strategi Personalisasi

Maserati Usung Strategi Personalisasi

Di pasar barang mewah, istilah harga sesuai permintaan (price by request) sudah biasa. Memang yang dicari oleh konsumen barang mewah bukan lagi fungsi, tetapi prestise dan kebanggaan untuk tampil paling beda dan satu-satunya. Rupanya peluang ini menjadi strategi Maserati menggarap pasar mobil mewah. Brand asal Italia itu, kembali menghadirkan seri terbarunya di Indonesia yaitu Quattroporte. “Kami tetap menawarkan dengan ciri khas Maserati yakni personalisasi, sehingga nantinya calon pembeli bisa meminta desain yang sangat personal dan satu-satunya,” jelas Ismail Ashlan, Public Relation Manager Maserati Indonesia.

IMG20150811132717

Menurut Ismail, umumnya para konsumen akan memesan dengan permintaan desain jok, dashboard, hingga detail di setiap sudut badan mobil menjadi sangat personal dan handmade. “Semuanya bisa kami personalisasi sesuai dengan selera dan kesukaan konsumen kami,” lanjutnya. “Hal ini yang mempengaruhi harga, sehingga kami tidak membandrol harganya, karena sangat variatif sekali tergantung permintaan kastemer,” ujar Ismail.

Mengingat perubahan peraturan bea masuk barang mewah yang dikenakan oleh pemerintah naik 10 % maka Ismail mengaku pihaknya juga mengoreksi harga yaitu naik 10 %. Sedangkan untuk menghadapi fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap US$r, pihak Maserati sudah memasukkannya dalam perhitungan ‘currency risk” jauh sebelum mobil siap dipasarkan. “Tetapi, kemarin karena US$ naik sangat tinggi tentu alokasi untuk currency risk kami naikkan lagi,” ungkap Ismail.

Ketika dikonfirmasi mengenai target penjualan Maserati di Indonesia, Ismail mengaku pihaknya belum bisa mengeluarkan angka tersebut mengingat PT Auto Trisula Indonesia, sebagai agen pemegang mereka Maserati di Indonesia baru berjalan 11 bulan. “Dengan demikian kami tidak bisa keluarkan angka year on year, mungkin tahun depan kami sudah punya angkanya,” jelasnya.

Maserati Quattroportevarian terbaru ini melengkapi keluarga Maserati Quattroporte generasi keenam yang sudah ada di Indonesia sebelumnya, yaitu Maserati Quattroporte S dan Quattroporte GTS. Varian terbaru ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 330 hpdari mesin V6 twin-turbo berkapasitas 3.0 liter yang tertanam di dalamnya. Dibandingkan dengan mesin V6 pada Maserati Quattroporte S sebelumnya, mesin enam silinder pada Maserati Quattroporte varian baru ini menggunakan desain camshaft terbaru dan mapping inovatif pada injektor, turbo, serta electronic control system (ECS). Dengan perubahan ini, menurut Ismail, akan mengurangi konsumsi bahan bakar dan fleksibilitas tanpa menurunkan respon tenaga.

Untuk tahun 2014, Maserati internasional mencatat kenaikan pengiriman kendaraan hingga 136 % yaitu sebanyak 36.500 unit kendaraan, di mana angka tersebut dimotori oleh kesuksesan new Quattroporte dan model Ghibli. Pasar utama Maserati antara lain AS (tahun 2014 sebesar 14.690 unit, naik 110 %), kemudian Cina (tahun 2014, ada 9.400 unit, naik 148 %), Eropa (tahun 2014 6.360 unit atau naik 153 %) dan Asia Pasifik (tahun 2014, sebanyak 4.000 unit, naik 206 %) dan Timur Tengah (tahun 2014, ada 2.050 unit, naik 144 %). (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved