Marketing

Pengusaha Furnitur Indonesia Raih Kontrak Pembelian US$ 1,3 Juta di AS

Oleh Admin
Pengusaha Furnitur Indonesia Raih Kontrak Pembelian US$ 1,3 Juta di AS

Sejumlah pengusaha furnitur Indonesia baru-baru ini ikut serta dalam pameran Las Vegas Market, yang diadakan di World Market Centre Las Vegas, pada tanggal 29 Juli-2 Agustus 2013. Keikutsertaan mereka berbuah manis. Buktinya, mereka berhasil mendapatkan kontrak pembelian sebesar US$ 1,3 juta.

Gusmardi Bustami“Ini pertama kali Indonesia ikut berpatisipasi pada pameran Las Vegas Market dan dapat meraih kontrak pembelian sebesar US$ 1,3 juta,” ujar Gusmardi Bustami, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, di Jakarta, Selasa (13/8/2013).

Ini adalah kali pertama Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan berpartisipasi dalam pameran Las Vegas Market. Di pameran tersebut, Paviliun Indonesia hadir dengan tema “Trade with Remarkable Indonesia.” Ada tujuh perusahaan dari Indonesia yang mempromosikan produknya di pameran tersebut, yaitu PT Aida Rattan Industry (furnitur ruang keluarga dan ruang makan dari rotan); Indosurya Mahakam (furnitur ruang keluarga, ruang makan, dan outdoor dari rotan); Diraja Surya Furniture (furnitur ruang tidur, ruang makan, dan ruang keluarga); Nuansa Kayu Bekas (produk kerajinan tangan dan produk beraksen kayu dari bahan daur ulang); D’Art Collection (furnitur ruang tidur, ruang makan, dan furnitur outdoor terbuat dari mahagoni, kayu jati dan rotan); Bali Wirama (produk kerajinan tangan dan dekorasi dinding dari kayu); serta dan Togeni Arum Jaya (keranjang rotan).

ilustrasi pameran

ilustrasi pameran

Rupanya produk dari Indonesia telah menarik minat pengunjung. Selama pameran berlangsung, Paviliun Indonesia dikunjungi sekitar 1.650 orang dari berbagai negara di luar Amerika Serikat, diantaranya Spanyol, Kanada, Meksiko, Hong Kong, India, Rusia, Korea, dan China. Di mana jumlah permintaan hubungan dagang (inquiries) datang dari 80 importir dari berbagai negara.

Tak hanya pengunjung saja yang banyak, kontrak pembelian produk juga membludak. Gusmardi menjelaskan, estimasi transaksi pesanan yang terjadi di Paviliun Indonesia sebesar US$ 1.356.660, sementara transaksi penjualan langsung (ritel) sebesar US$ 12 ribu. “Jumlah tersebut belum termasuk estimasi order yang diterima oleh Bali Wirama untuk produk dekorasi rumah dan dinding untuk enam bulan pertama yang masih dalam tahap negosiasi,” tambahnya.

Bahkan sehari sebelum pameran dibuka, yaitu tanggal 28 Juli 2013, Nuansa Kayu Bekas yang sedang menata produknya dikunjungi oleh eksibitor dari China dan AS yang berminat terhadap produknya dan ingin membeli seluruh produk yang dipamerkan. Stan Nuansa Kayu Bekas banyak dikunjungi calon buyer, karena produk yang dipamerkan sedang menjadi tren di pasar AS. Nuansa Kayu Bekas lantas berhasil memperoleh pesanan setiap hari satu kontainer 20 feet. Yang lain, PT Aida Rattan Industry juga dikunjungi importir besar dan terkenal di AS, Palecek, yang meminta untuk dibuatkan prototipe furnitur rotan.

Sebagai informasi, pada tahun 2012, nilai impor furnitur Amerika Serikat bernilai US$ 650 juta. Ada kenaikan 14,55% dibanding tahun sebelumnya yang bernilai US$ 567,4 juta. Indonesia merupakan negara pemasok furnitur kedelapan di Amerika Serikat. Pemasok terbesar atau nomor satu adalah China, diikuti oleh Vietnam dan Malaysia. Sementara, beberapa negara ASEAN lainnya berada di bawah Indonesia, yaitu Thailand (16), Filipina (18), dan Singapura (37).

Sementara pameran Las Vegas Market merupakan suatu pameran business to business bertaraf internasional yang diadakan setahun dua kali, yaitu pada saat musim panas dan musim dingin. Pameran ini membidik pasar dari berbagai kalangan di berbagai negara, seperti desainer dan industri profesional.

LVM 2013 diikuti sekitar 1.880 eksibitor, baik itu permanen dan temporer, yang tersebar pada tiga gedung di World Market Las Centre, Las Vegas, yang mempunyai luas 95.000 square feet. LVM menampilkan produk dari berbagai sektor, seperti dekorasi rumah dan dinding, furnitur tradisional, accent furniture, RTA furniture, dan upholstered furniture. Sebagian besar eksibitor berasal dari berbagai wilayah di Amerika, sementara yang lainnya berasal dari Indonesia, China, Vietnam, Filipina, Thailand, India, Malaysia, dan Inggris.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved