Marketing Editor's Choice Strategy

Sejuta Pesona Kota Makassar

Sejuta Pesona Kota Makassar

Makassar kaya akan objek wisata, mulai dari wisata sejarah, bahari, hingga kuliner. Untuk meningkatkan daya tarik objek wisata itu, Pemerintah Kota Makassar terus berbenah. Apa saja yang menarik di Kota Anging Mamiri itu? Mohammad Ramdhan Pomanto, Walikota Kota Makassar, memaparkannya kepada Ario Fajar dari SWA Online.

Mohammad Ramdhan, Walikota Makassar (Kemdagri.go.id)

Mohammad Ramdhan Pomanto, Walikota Makassar (Kemdagri.go.id)

Apa dan di mana saja obyek-obyek wisata di Kota Makassar?

Kota Makassar memiliki beragam daya tarik wisata yang begitu indah dan menyenangkan untuk dikunjungi oleh para wisatawan dari berbagai daerah dan negara asing, antara lain 
Wisata Sejarah dan Budaya Fort Rotterdame, Benteng Somba Opu, Museum Kota, Taman Miniatur Sulawesi, Kayangan, Pantai Losari, Karebosi, kemudian Makam Diponegoro, dan untuk Obyek wisata modern atau buatan ada Trans Studio Theme Park, Bugis Waterpark, Pantai Akkarena, pusat kerajinan emas di Somba Opu, Pusat kerajinan Sarung di sekitar Panakukang, lalu untuk Wisata Bahari ada kawasan wisata Pesisir Kota, kawasan Spermonde seperti pulau Lae-lae, Samalona dan Kodingareng, kemudian ada pusat-pusat kuliner yang selalu dikunjungi di hampir setiap sudut Kota Makassar dengan sentuhan khas daerah seperti Coto Makassar, Mie Kering, Pallubasa, Pisang Ijo, Pisang Epe’, Konro, lulu ada pusat oleh-oleh di jalan Somba Opu, dan banyak lagi.

Apa keunikan dari masing-masing obyek wisata tersebut?


Keunikan yang menarik adalah karena Makassar itu punya nilai sejarah yang sangat tinggi, raja Jawa sendiri lebih banyak tinggal di sini seperti Pangeran Diponegoro, Sultan Hasanuddin, Raja Gowa yang dekat dari Makassar, Syech Yusuf seorang pahlawan yang di dua negara menjadi pahlawan inspirasi oleh Nelson Mandela dan Mahatma Ghandi, ada di Kota Makassar, dan ada jalan-jalan yang menggambarkan kebesaran-kebesaran, misalnya jalan La Galigo, adalah naskah terbesar di dunia, kemudian Datu Museng, Maipa, dan Pantai Losari yang tiada duanya di Indonesia, banyak lagi lainnya yang punya spesifikasi tersendiri, Tempat makan Coto yang begitu enak di pingir jalan, begitu juga pallu basa, dan banyak lagi.

Apa yang membedakan obyek wisata di Makassar dengan kota lainnya di
Indonesia? Adakah ciri khas yang ditonjolkan?


Oh, jelas sekali, ciri khasnya dari kedalaman sejarahnya, dan kalaupun yang moderen adalah konsep-konsep yang menarik, kalau misalnya pun kuliner itu sangat spesifik, berbeda sekali dengan yang lain.

Apa saja program untuk menarik kunjungan wisata?


Makassar akan membuat program Sombere’, sekarang sementara jalan, Makassarta’ Tidak Rantasa’ supaya Makassar Bersih, Sombere itu bagaimana semua bisa “hospitality” (ramah) kemudian yang ketiga yaitu smart city, kartu serbaguna yang jauh lebih cepat akses dan lebih mudah bertransaksi dalam satu kartu (cashless), dan kemudian kami membuat Makassar Monthly Festival, merevitalisasi seluruh obyek-obyek wisata, mendesain angkutan wisata yang baik, dan kemudian seluruh infrastruktur organisasi kami perbaiki semua.

Pertama, program pengembangan destinasi. Kedua, pogram pengembangan pemasaran pariwisata,yaitu pelaksanaan promosi destinasi atau memperkenalkan kepariwisataan Kota Makassar untuk layak dikunjungi dengan memberikan informasi mengenai destinasi yang ada di Kota Makassar dan fasilitas pendukung lainnya yang dikemas dengan baik dan pelaksanaan event tahunan tetap yang terjadual serta event-event pendukung lainnya yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan daya tarik wisatawan nusantara maupun lokal serta mancanagera, seperti Festival Losari, Makassar expo, Makassar culinary, dragon boat festival, festival permainan rakyat, festival music jazz Fort Rotterdam, Makassar marathon, pentas seni anging mammiri, festival writers internasional, international seascreen dan masih banyak lagi event yang dilaksanakan pemerintah maupun pihak lain dalam berbagai macam bentuk kegiatan dalam bidang seni pertunjukan, olah raga, pendidikan maupun kesehatan dan hal lain yang setiap tahunnya dilaksanakan di Kota Makassar.

Ketiga, program pengembangan ekonomi kreatif, yakni perlibatan serta memberdayakan seluruh pelaku seni dan budaya maupun pelaku industri ekonomi kreatif dalam pelaksanaan kegiatan guna meningkatkan kecintaan masyarakat dalam mendukung program Pemerintah kota Makassar khususnya dan program Makassar menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada umumnya, yang memiliki potensi pasar yang tinggi, baik di pasar global maupun pasar dalam negeri sehingga mampu meningkatkan inovasi yang lebih kreatif untuk mengoptimalkan pendapatan dari aspek pariwisata (EKRAF).

Makassar-Walikota2

Mohammad Ramdhan Pomanto, Walikota Makassar (ANT)

Bagaimana pemerintah daerah mengemas dan menjual program atau obyek wisata?

Pemerintah Daerah mengemas dan menjual program atau objek wisata yaitu melalui kegiatan exhibition promotion pariwisata pada beberapa kota di Indonesia dan luar negeri untuk mempekenalkan dan mempromosikan daya tarik wisata yang ada di Kota Makassar, kegiatan ini didukung oleh beberapa stakeholder terkait seperti ASITA, PHRI dan Badan Promosi Pariwisata Kota Makassar (BP2M) dengan melaksanakan berbagai macam kegiatan seperti Travel Fair yang menghadirkan pembeli (buyers) dan penjual (sellers) dari dalam maupun luar negeri untuk memperkenalkan dan menjual paket wisata yang ada di Kota Makassar, serta kerjasama kegiatan dalam bentuk event maupun promosi kepariwisataan di dalam dan di luar negeri oleh Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan juga Kementrian Pariwisata Republik Indonesia.

Berapa anggaran yang dikucurkan setiap tahun untuk meningkatkan
pariwisata lokal?



Anggaran yang dikucurkan setiap tahun untuk meningkatkan Kepariwisataan lokal kurang lebih sebesar Rp 23 miliar.

Berapa pula pendapatan yang diterima dari sektor pariwisata?

Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pariwisata yaitu dari Pajak Hotel, Restoran/ Rumah Makan dan Hiburan Tahun 2014 dengan rincian sebagai berikut :

Pajak Hotel : Rp. 75.164.615.000 Pajak Restoran/Rumah Makan : Rp. 75.115.785.000 Pajak Hiburan : Rp. 23.695.000.000

Majalah SWA dan Prasetiya Mulya Business School melakukan riset pariwisata dengan 
variabel : kebersihan, kelengkapan informasi, kemudahan transportasi, kewajaran biaya, ketersediaan penginapan, pelayanan pengelola, keamanan, dan keunikan obyek. Bagaimana kondisi obyek wisata di Kota Makassar jika melihat 8 variabel tersebut?

Memperhatikan 8 (delapan) variabel tersebut dapat dikatakan telah memenuhi kriteria, walaupun masih ada beberapa kendala yang menjadi Pekerjaan Rumah bagi Pemerintah Kota Makassar di antaranya : kemudahan transportasi atau aksesibilitas ke pulau yang masih kurang, karena untuk mencapai Pulau Samalona belum tersedia angkutan reguler. Begitupun dengan kendala dermaga penyeberangan yang digunakan untuk ke Pulau yang masih kurang representatif sehingga memerlukan perbaikan yang telah dianggarkan di Tahun 2015 ini.

Bisa dijelaskan bagaimana infrastruktur dan transportasi guna menunjang sektor pariwisata lokal? Apa saja yang telah dibuat dan atau sedang direncanakan?

Infrastrukturnya adalah kami memiliki kemudahan transportasi yang baik seperti taksi yang bagus, kami punya hotel-hotel yang sangat baik dan selalu penuh. Kemudian kami punya kuliner yang enak-enak, yang banyak orang bilang di Makassar memiliki kuliner terbaik di Indonesia, setiap saat ada menu yang selalu siap untuk disantap dan memiliki menu berbeda di setiap jamnya dan saya kira infrastruktur kami cukup siap walaupun belum sempurna.
Yang kami rencanakan adalah Festival bulanan dan event-event besar lainnya guna mendatangkan banyak orang.

Yang akan dibuat di Tahun 2015, diantaranya : pengembangan destinasi di Pulau Kodingareng Keke berupa “Spot Diving Center” beserta fasilitas dermaga yang ada. Membangun 5 titik Kawasan Pusat Kuliner Tradisional yang unik di Biringkanal. Melakukan pengkajian pengembangan Kawasan Wisata berbasis masyarakat atau Sustainable Tourism Development di Desa Wisata UNTIA.

Apa saja tantangan dalam mengelola sektor pariwisata Kota Makassar?




Ada tujuh tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan pariwisata Kota Makassar: Pertama, peningkatan jaminan keamanan terhadap wisatawan. Kedua, terjaganya kebersihan dan keindahan destinasi. Ketiga, t Terciptanya keramahan masyarakat terhadap wisatawan. Keempat, ketersediaan fasilitas penunjang serta insfrastruktur sebagai kota dunia. Kelima, pemberdayaan terhadap pelaku usaha industri ekonomi kreatif. Keenam, partisaipasi masyarakat dalam pengembangan ekonomi kreatif. Dan ketujuh, event yang unik dan menjadi daya tarik wisatawan.

Apa saja rencana tahun ini dan ke depannya? (Jumlah wisatawan lokal dan asing, pendapatan dari sektor pariwisata, acara budaya dan obyek wisata, dll) 




Tahun ini kami akan adakan beberapa event seperti menjadi tuan rumah beberapa event besar seperti : Apresiasi Film Nasional, International Islamic Fashion Festival, Muktamar Muhammadiyah, ASEAN Mayor Forum, dan beberapa event nasional lainnya sementara kita persiapkan. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved