Di tahun yang sama, mereka langsung membuat 12 klub yang berada di Eropa. Pada 1935, klub ke-13 didirikan di Jakarta, dengan nama awal Skal Club of Batavia. Lalu di tahun 2009 berubah nama menjadi Skal International Jakarta. Skal merupakan organisasi international yang menyatukan semua pebisnis dari bidang travel dan pariwisata. Saat ini, Skal sudah berada di 90 negara. Di Indonesia sendiri, ada dua cabang Skal, Skal International Jakarta dan Skal International Bali.

Pada tanggal 5 Agustus 2015, Skal International Jakarta melakukan relaunch yang bertujuan untuk lebih membuka pintu pagi pebisnis di bidang pariwisata untuk bergabung. Bisnis pariwisata merupakan bisnis yang paling penting.

Saat ini Rupiah mengalami penurunan, bagaimana cara mendapatkan uang? Jawabannya, melalui pariwisata. Karena melalui pariwisata, pemerintah akan mendapatkan devisa dalam bentuk mata uang asing. Dalam Skal, yang ditekankan adalah business among friends.

“Kami mengadakan pertemuan setiap satu bulan sekali. Dalam pertemuan itu, anggota memperluas networknya dan berpromosi bisnis yang mereka miliki. Di Skal, yang paling penting adalah friendship.” kata Alistair Speirs, President of Skal International Jakarta.

Riana Bismarak, Honorary Treasure of Skal International Jakarta mengklaim bahwa dengan menjadi anggota Skal, promosi lebih efektif. “Misalnya saya punya bisnis resto, saya tinggal datang ke acara lunch Skal, lalu bilang ‘eh saya buka restauran baru. Datang ya’. Mereka pasti akan datang ke restaurant saya karena disini kami menjaga sekali friendship, ” jelasnya.

Secara umum tren bisnis pariwisata di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahunnya, tidak terkecuali di Jakarta. Dinas Pariwisata DKI Jakarta mencatatkan adanya pertumbuhan jumlah turis yang datang ke Jakarta dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ini menjadi tanda bahwa industri pariwisata di Jakarta merupakan industri yang sangat potensial.

Selain itu, menimbulkan persaingan yang ketat antar pelaku bisnis pariwisata. Sehingga para pelaku bisnis pariwisata di Jakarta tentu perlu menjaga kualitas layanan agar mampu bersaing. Disinilah peran Skal International Jakarta. Skal International Jakarta akan menjadi wadah bagi pelaku bisnis pariwisata melalui acara diskusi-diskusi sehat dan bisa membuka jaringan bisnis ke skala yang lebih luas.

Di luar pertemuan setiap bulan, Skal International Jakarta mengadakan dua pertemuan rutin sesama jaringan Skal International. Dan pada level internasional, setiap tahunnya SKAL Internasional Jakarta mengadakan kongres internasional yang terbuka bagi kolega SKAL secara global untuk membahas isu-isu terbaru dunia pariwisata.

Anggota Skal International Jakarta saat ini berjumlah 45 orang. Speirs menargetkan anggota yang bergabung sebanyak 100 orang. Ia mengungkapkan bahwa ia tidak ingin terlalu banyak anggota karena dikhawatirkan networking tidak lagi personal. Ia juga mengharapkan bahwa satu orang dari pemerintahan dapat bergabung menjadi anggota. “Kami selalu kirim undangan ke mereka (pemerintah) tapi mereka tidak pernah datang. Padahal orang Dinas Pariwisata di Bali saja sesekali datang ke acara Skal Bali,” jelasnya.

Untuk menjadi anggota Skal, cukup mengisi formulir dan membayar Rp 3.500.000 untuk satu tahun. Biaya tersebut termasuk makan siang atau makan malam dalam setiap pertemuan Skal. Keanggotaan berlaku international. Klasifikasi anggota SKAL Internasional Jakarta meliputi bidang transportasi (penerbangan, kemaritiman, dan kereta api), bidang akomodasi (hotel, motel, akomodasi turis, dll), bidang travel and tourism (organisasi dan asosiasi turis: edukasi travel and tourism, congress and convention centres, dll), pemerintahan (lembaga-lembaga resmi pariwisata; Kementerian Pariwisata, Kedutaan, lembaga konsulat, dll), media (Travel Media: publishers, editors, travel writers, TV/radio producers/reporters/broadcasters), dan bidang olahraga, rekreasi serta dining (restoran, klub golf dan spa). Kedepannya Skal di Indonesia akan membuka cabang di Medan, Surabaya dan Yogyakarta. (EVA)