Marketing Strategy

Strategi Natur Menggarap Pasar Haircare Baru

Strategi Natur Menggarap Pasar Haircare Baru

Dunia kosmetik selalu bergerak mengikuti tren, sehingga mampu menghasilkan berbagai tantangan dibandingkan dengan bidang bisnis yang lain. Tantangan ini membuat banyak orang menjadi lebih kreatif dalam mencari celah bisnis. Menurut Rahayu Prasetyawati, Brand Manager Natur, dibandingkan industri skincare, industri haircare justru lebih menantang.

Rahayu Prasetyawati, Brand Manager Natur

Rahayu Prasetyawati, Brand Manager Natur

Baginya, pasar haircare lebih menjanjikan karena terus tumbuh baik dalam kategori maupun pangsa pasar. Pertama kali masuk PT Gondowangi, ibu dua anak ini sudah langsung memegang brand sampo Natur. Ia pun merasa tertantang untuk mengembangkan produk yang sudah dikenal sebagai produk herbal ini.

Sembilan tahun yang lalu, saat ia pertama kali masuk, produk natur hanya berkisar sampo, tonik, dan kondisioner. Sejalan dengan waktu dan perkembangan tren rambut, produk-produk kategori baru pun mulai bermunculan. Konsumen pun tidak lagi hanya menggunakan tiga produk utama perawatn rambut, melainkan mulai menggunakan berbagai produk tambahan.

Sebut saja hair nutrition, hair mask, parfum rambut, serum dan masih banyak lagi. Pangsa pasarnya pun semakin membesar, namun pasar ini didominasi oleh anak muda. Wanita yang akrab disapa Ayu ini pun melihat peluang untuk membuka pasar baru.”Kebanyakan pengguna natur biasanya ebrusia 30-40 tahun, sekarang kami ingin semakin ekspansi dengan produk baru yang menyasar konsumen baru.”

Menurutnya, banyak strategi yang diubah untuk membuka pasar yang didominasi usia 30 tahun ke bawah tersebut. Salah satunya dengan mengubah wangi sampo yang awalnya kental dengan wangi jamu menjadi wangi bunga. Selain itu, Natur meluncurkan berbagai produk baru seperti serum, parfum rambut, hair mask, dan hair nutrition untuk menggaet pasar kaum muda.

Wanita yang lahir di 4 Juni 1982 ini juga mulai melirik dunia digital, salah satunya dengan mengundang para beauty blogger untuk menggunakan variasi produk mereka. Menurutnya, strategi ini dilakukan, mengingat tren digital yang bekembang di saat ini, dimana anak-anak muda mulai berani mengekspresikan diri mereka melalui internet.

Selain itu, generasi milienum ini juga lebih suka mengandalkan dunia digital untuk mencari informasi. Mereka lebih suka mencari segala tahunya sendiri dengan melihat review atau pendapat orang lain melalui internet. Namun meskipun begitu, wanita yang pernah bekerja di L’oreal dan Martha Tilar ini tidak ingin meninggalkan konsumen lama mereka.

Hal ini dibuktikan dengan kemasan yang tidak berubah sehingga masih dirasa dekat dengan mayoritas konsumen mereka. Racikan produk pun masih menggunakan bahan-bahan alami sehingga mampu menghasilkan produk herbal. “Kedepannya kami berharap bisa mengembangkan produk ke ranah body atau skin care.”

Meskipun memiliki ambisi yang besar dalam karier, wanita lulusan Akuntansi, FE-UI ini ternyata juga ingin mengembangkan bakatnya di bidang lain. Ia ingin mencoba di bidang kuliner dengan menjadi seorang entrepreneur. Ia berharap di tahun 2016 bisa mewujudkan impiannya tersebut. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved