Strategy

Paradigma Bandara Bergeser ke Property of Airport

Oleh Admin
Paradigma Bandara Bergeser ke Property of Airport

Tri S Sunoko, Direktur Utama Angkasa Pura II (kedua dari kanan) di acara Indonesia Infrastructure Outlook 2013, Jakarta

Bandara kini bukan hanya sebagai tempat persinggahan sesaat bagi penumpang yang menggunakan jasa transportasi udara. Di bandara, penumpang bisa berbelanja dan menginap. Bahkan bandara sekarang bisa juga sebagai tempat diselenggarakannya kegiatan ekshibisi. Konsep seperti inilah yang akan diterapkan oleh pihak Angkasa Pura II di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng.

“Sekarang tidak hanya mengembangkan airport semata, tapi juga kegiatan di belakangnya. Paradigma airport tidak hanya jasa penerbangan, tapi sudah merambah ke property of airport,” kata Tri S Sunoko, Direktur Utama Angkasa Pura II, di acara Indonesia Infrastructure Outlook 2013, Jakarta.

Karena air traffic service akan dikelola oleh pemerintah, maka Angkasa Pura II selaku operator Bandara Soekarno-Hatta akan mengelola jasa bandaranya. Tapi yang dikelola bukan ke sisi udaranya (air side), melainkan ke arah belakang. Maksudnya, bandara akan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas sebagai layanan kepada penumpang.

Bandara Soekarno-Hatta akan dikembangkan secara komersial. Dengan begitu, kata dia, mal, convention center, pertokoan, dan apartemen bisa ada di lingkungan bandara ini. “Namanya aerotropolis,” sambungnya.

“Oleh sebab itu sekarang berubahlah filosofi dari bisnis ini bukan sebagai pengelola penerbangan saja, tapi menjadi pengelola properti dari bandara sampai dengan mal, sampai dengan kegiatan parkir, conventional, dan segala macam. Bahkan mungkin nanti sampai apartemen-apartemen,” jelas Tri.

Ditegaskan dia, tidak ada kendala yang berarti untuk membangun konsep aerotropolis. Apalagi target pasar, yakni penumpang, terbilang bagus. Bandara yang terletak di Cengkareng ini sudah mempunyai pasar sekitar 52 juta penumpang. Bahkan bandara ini, ungkap dia, merupakan bandara tersibuk ke-12 di dunia versi Airport Council International. Ke depan, jumlahnya bisa tumbuh menjadi 60 juta penumpang.

Pembangunan Soekarno-Hatta pun akan dilakukan secara bertahap agar tidak mengganggu akses penumpang di bandara. Tahun 2014, pembangunan terminal 3 ditargetkan selesai. “Jadi dari segi captive market sudah ada, sehingga sekarang bagaimana bisa mengoptimalkan market yang sudah menjadi lebih bermanfaat lagi,” tandas dia. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved