Management Strategy

Strategi Dirut Semen Indonesia Mengubah Konflik Jadi Kekuatan

Strategi Dirut Semen Indonesia Mengubah Konflik Jadi Kekuatan

Diretkur Utama PT Semen Indonesia Tbk, Dwi Soetjipto, memaparkan strateginya bagaimana memimpin perusahaan plat merah tersebut yang mengalami konflik internal berkepanjangan hingga akhirnya terlepas, dan mampu ekspansi ke luar negeri. Dwi mengemasnya dalam bentuk buku berjudul Road to Semen Indonesia.

dwi soetjipto si

Menurut Dwi, saat ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Semen Indonesia pada tahun 2005 sudah dijejali dengan berbagai macam konflik internal. Dwi memaparkan kasus di PT Semen Padang, anak usaha dari PT Semen Indonesia, yang mengalami kerugian. Di bawah kepemimpinannya, Dwi berhasil membalikan hal tersebut hingga PT Semen Padang berhasil memperoleh laba.

Dwi mengatakan bahwa konflik yang terjadi seharusnya dijadikan tantangan bukan hambatan. “Buku ini sarat dengan ilmu pengetahuan serta strategi. Sehingga layak dijadukan rujukan sebagai kajian diskusi atau seminar,” ungkap Dwi.

Kunci keberhasilan Dwi dalam mengelola PT Semen Indonesia dikatakannya adalah sinergi antara tim. “Saya sejak awal katakan, kalau tidak mau bersinergi masing-masing tim, lebih baik saya mundur. Akhirnya, semua unit mau berusaha.” ungkap Dwi. Selain sinergi, Dwi menambahkan keberlanjutan suatu usaha adalah inovasi.

“Inovasi dimunculkan searah dengan sustainable dan continuously di perusahaan. Maka resep untuk itu adalah inovasi. Tanpa inovasi maka perusahaan hanya menjadi barang tua yang teronggok di tempat sampah,” papar Dwi. Ia menjelaskan, salah satu inovasi yang dilakukan selama periode kepemimpinannya adalah membentuk Centre of Engineering (COE) dan Sekolah Tinggi Manajemen Semen Indonesia (StiMSI). “Ini dilakukan untuk mendukung implementasi kebijakan perusahaan serta menjaga competitiveness perusahaan,” ujar Dwi.

Selama kepemimpinan Dwi, PT Semen Indonesia kini terus mengalami peningkatan dari segi laba bersih perseroan hingga sembilat kali lipat. Laba bersih pada tahun 2004 mencapai Rp 509 miliar menjadi Rp 4,85 triliun di tahun 2012. Sedangkan nilai Ebitda sendiri meningkat dari Rp 1,4 triliun pada tahun 2004 menjadi Rp 6,87 triliun. Lalu, pendapatan juga mengalami peningkatan dari Rp 6,07 triliun pada tahun 2004 menjadi Rp 19,06 triliun. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved