Management Strategy

Strategi Theo Lekatompessy Bangkitkan Humpuss Intermoda

Strategi Theo Lekatompessy Bangkitkan Humpuss Intermoda

PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) babak-belur oleh utang yang menggunung saat Theo Lekatompessy bergabung dengan emiten perkapalan itu pada 2012 lalu. Tapi, ia berhasil membawa HITS bangkit dari keterpurukan dan meraup laba selama tiga tahun terakhir setelah sebelumnya terus merugi. Bagaimana caranya?

“Saya punya motto lebih baik miskin tapi terhormat. Saya putuskan Humpuss harus segera membayar utang-utang itu. Kemudian lakukan settlement di bidang hukum dan mengembalikan HITS ke core business-nya,” kata dia.

Saat menginjakkan kaki di HITS, pria kelahiran Surabaya, 1 September 1961 ini memutuskan untuk melakukan restrukturisasi dan transformasi kedalam. Ia berupaya memperbaiki segala hal, terutama di tiga bidang utama, yaitu organisasi, bisnis, dan hukum. Dia memutuskan masalah ditarik ke holding dan pada saat bersamaan melunasi utang, alias stop bleeding.

“Tahun 2012, stop dulu atau rescue, yaitu cash flow. Tahun 2013, stabilisasi, berbicara rugi-laba, 2014, recovery, balancing neraca, dan 2015 growing,” ujar dia.

TheoLekatompessy (15)

Theo bersyukur memiliki karyawan yang siap bekerja ekstrakeras selama proses restrukturisasi. Mereka siap kapanpun bosnya memberi perintah dan arahan. Pasalnya, menyelaraskan organisasi bukan perkara yang mudah karena menggabungkan visi dan aksi.

“Saya sederhana saja. Core business masih besar (potensinya), kenapa harus keluar dari core-nya? Memang, pendapatan tahun 2015 turun, tapi labanya naik sekitar 30%. Penjualan turun karena seluruh industri turun 25-30%. Saat itu, pemerintah tidak melakukan tender,” kata dia.

Untuk meningkatkan lagi kinerja perusahaan, lanjut dia, kesulitan terbesar adalah empowering karyawan. Sebagai seorang pemimpin, ia harus menjadi kreator bisnis dan pada saat yang sama memberdayakan, memanusiakan, dan membina para karyawan. Intinya adalah menaikkan moral karyawan dari the losing soldier menjadi the winning team.

“Sebulan sekali, saya bertemu dengan karyawan level supervisor ke atas untuk melakukan semacam sharing session dan belajar bersama. Untuk membangun semangat karyawan, kredibilitas adalah nomor satu yang di dalamnya ada komitmen, ketulusan, dan sepenuh hati,” kata dia.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved