Royal Philips hari ini melakukan rebrandingbrand-nya menjadi ‘innovation and you’. Brand line ini resmi menggantikan slogan ‘making sense of simplicity’ yang digunakan perusahaan asal Belanda ini sebelumnya. Alasannya lebih ke tangible result. Seperti yang diungkapkan Chatrine Siswoyo, Corporate Communication Manager Philips Indonesia, saat ini Philips ingin berkontribusi untuk peningkatan kualitas hidup 3 miliar manusia di seluruh dunia hingga tahun 2025. “Yang merasakan sudah ada 1,7 miliar masyarakat. Tidak hanya dari program-program kami, tetapi juga produk-produk solution kami,” terang Chatrine (10/12/13).

Chatrine Siswoyo, Corporate Communication Manager Philips Indonesia

Banyak orang yang berpikir bahwa Philips sama dengan perusahaan lain. Namun Cathrine kurang sepaham akan hal itu.“Trust, we are different. Kami punya inovasi dan juga people. People tidak hanya berasal dari orang-orang hebat di luar sana, tapi bisa start with you, your family, serta Philips employee. Maka, setiap orang yang kami temui itu adalah inspirasi kami,” lanjut Chatrine.

Untuk mendukung brand line tersebut, maka dibuatlah sejumlah proyek yang dapat menghubungkan Philips dengan masyarakat lebih intens lagi. Salah satunya adalah ‘Program Inovasi Penuh Makna dari Philips’. Sebanyak 4600 ide telah masuk. Ide-ide tersebut kemudian dibagi lagi menjadi 3 kategori yaitu Inovasi Pengembangan Daerah Pedesaan yang Berkelanjutan, Peningkatan Akses Layanan Kesehatan, dan Pemberdayaan Ibu dalam Merawat Keluarga. Partisipannya adalah masyarakat umum dari seluruh penjuru tanah air.

Setelah melalui beberapa tahapan seleksi, didapatlah 12 finalis yang nantinya akan disaring lagi menjadi 2 terbaik. Untuk meraih posisi ini, mereka harus pintar-pintar meraih suara publik dengan jalan voting. Caranya, masyarakat yang menilai harus membuka laman philips.to/inovasi atau facebook Philips Indonesia. Voting ini akan ditutup sampai dengan 31 Desember mendatang. Untuk hadiahnya sendiri, Philips berani menggelontorkan dana sebesar Rp 1,5 miliar untuk 2 ide terbaik.

Dzulfikar Alala, salah seorang dari 12 finalis di kategori Pembangunan Desa yang Berkelanjutan mengemukakan idenya tentang Lampu Portable Tenaga Surya. “Lampu ini saya usulkan karena mudah untuk dibawa kemana-mana dan tentu saja sangat membantu para guru dan siswa yang masih sulit mendapat penerangan,” ujarnya mantap. (EVA)